Rupiah menguat ke level Rp 15.041 per USD, ini kata Bos BI
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut, penguatan terhadap nilai tukar Rupiah ini dipengaruhi oleh instrumen BI mengenai aturan transaksi pasar Non Deliverable Forward (NDF) di dalam negeri atau Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) mulai menunjukkan penguatan setelah sebelumnya berada di level Rp 15.200-an per USD. Mengutip data Bloomberg Rupiah dibuka di level Rp 15.041 per USD, menguat dibanding penutupan kemarin di level Rp 15.127 per USD.
"Mengenai perkembangan nilai tukar Rupiah, Alhamdulillah dalam beberapa waktu terakhir itu stabil dan bahkan menguat. Saat ini (pagi tadi) rupiah kalau di pasar spotnya diperdagangkan sekitar Rp 15.090 per USD," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/11).
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
Perry menyebut, penguatan terhadap nilai tukar Rupiah ini juga dipengaruhi oleh instrumen BI mengenai aturan transaksi pasar Non Deliverable Forward (NDF) di dalam negeri atau Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).
Sejak diberlakukan mulai 1 November 2018 lalu, DNDF mampu mendorong kecukupan likuiditas baik di pasar Rupiah maupun valutas asing (valas). Hingga kini sudah ada sebanyak 11 bank yang telah melakukan transaski DNDF dari 30 bank yang menyatakan kesiapannya.
"Pergerakan pasar sangat bagus suplay dan demand bergerak jadi ini penguatan Rupiah itu adalah memang murni mekanisme pasar suplay demand. Oleh karena itu, saya sampaikan terimakasih kepada kalangan perbankan, pelaku pasar keuangan dan juga pelaku koorporasi yang memang secara aktif bertransaksi dipasar valas," kata Perry.
NDF merupakan instrumen derivatif dari kontrak perdagangan mata uang berjangka. NDF merupakan kontrak membeli atau menjual valuta asing (valas) dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan kurs yang telah ditentukan di awal. Sedangkan Domestik NDF maka transaksi tersebut dilakukan di dalam negeri.
"Selama ini kan bisa menjual secara spot secara swap sekarang koorporasi juga bisa menjual secara NDF ke depannya. Ini semakin memperkaya instrumen di pasar valas," pungkasnya.
Baca juga:
Bank BNI belum naikkan suku bunga deposito dan kredit
BI siapkan mitigasi hadapi ketidakpastian ekonomi global
KSSK catat pelemahan Rupiah mencapai 10 persen
Langkah Bank Indonesia hadapi rencana kenaikan suku bunga The Fed
Pertumbuhan kredit lampaui perkiraan, Bos BI sebut permintaan domestik membaik
BI prediksi inflasi Oktober capai 0,17 persen
BI prediksi defisit transaksi berjalan 2019 di bawah 2,5 persen