Rupiah Tengah Menguat, Bank Indonesia Sebut 4 Faktor ini Jadi Pendorongnya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan ada empat faktor yang membuat Rupiah mengalami perbaikan positif. Pertama, kepercayaan investor asing menanam dananya di Indonesia terus menguat dilihat dari aliran dana masuk. Faktor keempat penguatan Rupiah adalah ketahanan eksternal Indonesia yang semakin membaik.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD terus mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir. Hari ini Rupiah dibuka pada level Rp 14.035, menguat jika dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 14.092 per USD.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan ada empat faktor yang membuat Rupiah mengalami perbaikan positif. Pertama, kepercayaan investor asing menanam dananya di Indonesia terus menguat dilihat dari aliran dana masuk.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
"Satu bahwa confident investor asing terus kuat dan itu terbukti dari terus masuknya aliran modal asing tidak hanya PMA tapi juga investasi portofolio baik di obligasi saham maupun jenis-jenis aset lain," ujar Perry di Kantor ISEI, Jakarta, Senin (28/1).
Kedua, penguatan sinergi kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa di antaranya adalah menghilangkan prosedur yang tidak penting dalam rangka mendorong ekspor dan melakukan penataan logistik.
"Selanjutnya kita akan kontribusi dan kerjasama dengan pemerintah untuk dorong ekspor baik otomotif, elektronik, garmen maupun mamin. Di samping mempersiapkan kebijakan lanjutan untuk substitusi impor baik di baja maupun farmasi," jelasnya.
Ketiga adalah mekanisme pasar yang semakin berkembang bahwa pasar tidak hanya bergantung pada spot, swap tapi juga Domestic Non Delivery Forward (DNDF). "Dari waktu ke waktu volume DNDF terus berlangsung. Kami pastikan bahwa likuiditas valas ada. Baik di spot, swap dan DNDF," jelasnya.
Faktor keempat penguatan Rupiah, kata Perry, adalah ketahanan eksternal Indonesia yang semakin membaik termasuk sisi transaksi berjalan lebih rendah dan aliran modal asing. "Surplus neraca modal yang semakin meningkat, jadi secara keseluruhan sisi fundamental neraca pembayaran lebih baik dengan CAD yang menurun dan siklus neraca modal semakin meningkat," tandasnya.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp 14.202 per USD
Rupiah Jadi Mata Uang Terbaik Kedua di Dunia
Bos BI: Rupiah Berada Dalam Tren Menguat
Modal Asing Kembali Masuk RI, Bos BI Optimis Rupiah Bergerak Stabil di 2019
Rupiah Menguat ke Level Rp 14.085 per USD
Bank Indonesia Ungkap Penyebab Penguatan Rupiah
Rupiah Masih Perkasa di Level Rp 14.045 per USD