Rupiah terus menguat, sentuh level Rp 13.271 per USD
Rupiah dibuka di Rp 13.317 per USD lalu menguat ke level Rp 13.271 per USD yaitu pukul 09.20 WIB.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Kamis (8/12). Rupiah dibuka di Rp 13.317 per USD lalu menguat ke level Rp 13.271 per USD yaitu pukul 09.20 WIB.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak cenderung stabil. Nilai tukar masih kuat di bawah level Rp 13.300-an per USD yaitu di Rp 13.294 per USD (saat ini).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) melemah 2,3 persen sejak 8 November hingga 17 November 2016. Pelemahan Rupiah disebabkan kondisi eksternal, terutama pemilihan presiden AS yang memenangkan Donald Trump.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar juga dirasakan banyak negara, dikarenakan aliran modal lari ke AS karena dianggap sebagai tempat yang lebih aman dari ketidakpastian.
"Dalam banyak hal adalah karena perilaku investor yang ingin melakukan sesuatu respons atas kondisi di AS. Memang kondisi pemilu membuat cukup banyak ketidakpastian dan menjadi capital flight to quality. Banyak negara berkembang yang portfolio manager cenderung melepas posisinya," terang Agus di kantornya, Jakarta, Kamis (17/11).
Kendati demikian, Agus meyakini tekanan terhadap nilai tukar Rupiah hanya bersifat sementara. Apalagi secara year to date (ytd), Rupiah masih mengalami apresiasi.
Masih bertahannya Rupiah karena fundamental ekonomi Indonesia cukup baik. Diukur dari pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen, kemudian inflasi yang bisa dijaga pada kisaran 3 persen dan defisit transaksi berjalan yang terkendali di sekitar 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kami katakan bahwa secara umum kita dengan kondisi ekonomi domestik stabil dan sehat. Kita lihat bahwa betul sejak 8 November sampai sekarang ada kondisi depresiasi tapi secara ytd kita masih ada apresiasi," jelas dia.
Baca juga:
Ini strategi Sri Mulyani permudah swasta bangun infrastruktur RI
Wapres JK: Tambah utang Rp 1.000 triliun itu fakta harus kita capai
Jokowi: Jika setengah WP ikut TA, kita tak perlu utang luar negeri
Wapres JK: Krisis Amerika tidak akan sebesar kampanye Donald Trump
Rupiah makin perkasa ke level Rp 13.200-an per USD