Sambut Lebaran, BI Yogyakarta siapkan uang tunai Rp 4,3 triliun
Musim Lebaran diyakini bisa mendongkrak perekonomian daerah.
Kebutuhan uang hampir selalu meningkat setiap menjelang Lebaran. Kondisi ini terjadi di setiap daerah di Indonesia. Di Yogyakarta, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai Rp 4,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan bank. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dibanding tahun lalu yang hanya Rp 3,1 triliun.
Kepala kantor perwakilan BI di Yogyakarta Arief Budi Santoso menuturkan, besarnya kebutuhan uang tunai jelang lebaran, salah satunya karena tingginya kebutuhan perusahaan membayar THR untuk karyawannya. Belum lagi faktor makin tingginya konsumsi masyarakat untuk persiapan Lebaran.
-
Kenapa Bank Mandiri menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran di Bali Nusra? Langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, terutama pada masa pembayaran gaji dan THR ASN.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Berapa jumlah uang tunai yang disiapkan Bank Mandiri untuk kebutuhan Lebaran di Bali Nusra? Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara selama 22 hari ke depan, yaitu pada 26 Maret – 16 April 2024 saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sekitar Rp. 1,15 triliun.
-
Siapa yang mengingatkan BI soal peredaran uang palsu menjelang lebaran? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya. “Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,” ujar Puteri.
-
Apa yang dipesankan anggota DPR RI kepada BI terkait penukaran uang jelang lebaran? Sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat, dimana ketika menjelang lebaran kebutuhan penukaran uang terus meningkat. Untuk itu, BI perlu terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tata cara dan mekanisme untuk penukaran uang tersebut. Terutama mengenai lokasi penukaran uang tersebut. Supaya masyarakat lebih memilih untuk menukar di tempat penukaran resmi dibandingkan jasa penukaran yang sering ditemui di pinggir jalan yang rawan pemalsuan,” ungkap Puteri.
-
Kenapa DPR RI mengingatkan BI untuk mempermudah akses penukaran uang menjelang lebaran? Sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat, dimana ketika menjelang lebaran kebutuhan penukaran uang terus meningkat. Untuk itu, BI perlu terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tata cara dan mekanisme untuk penukaran uang tersebut. Terutama mengenai lokasi penukaran uang tersebut. Supaya masyarakat lebih memilih untuk menukar di tempat penukaran resmi dibandingkan jasa penukaran yang sering ditemui di pinggir jalan yang rawan pemalsuan,” ungkap Puteri.
Naiknya kebutuhan uang tunai saat Lebaran hampir sama dengan momentum saat liburan. Sebagai salah satu destinasi pariwisata, Yogyakarta pasti kebanjiran wisatawan saat musim libur. Namun, kebanyakan wisatawan tidak membawa uang tunai.
"Contoh di musim seperti ini liburan wisatawan naik, kebutuhan uang naik, karena biasanya mereka pakai ATM, ambil uang di ATM. Tingkat konsumsi pun akan naik," katanya saat ditemui merdeka.com di kantor BI Yogyakarta, Rabu (24/6).
Uang tunai Rp 43 triliun yang disiapkan bank sentral terdiri dari beragam pecahan atau nominal. Mulai dari terkecil Rp 2.000, Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Diakuinya, jumlah uang tunai yang disiapkan BI Yogyakarta cukup besar jika disandingkan dengan total secara nasional di mana BI menyediakan uang Rp 125 triliun.
Dia pun berharap momentum lebaran ini bisa meningkatkan perekonomian di Yogyakarta. Keyakinan tersebut beralasan mengingat musim Lebaran otomatis semakin banyak warga Yogyakarta di daerah lain yang kembali ke kampung halamannya. Mereka pasti berbelanja atau berwisata selama Lebaran.
"Momentum liburan lebaran ini harus dimanfaatkan betul, supaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kalau melihat tahun lalu itu bagus," ucapnya.
(mdk/noe)