Saran untuk Pemerintah Kurangi Jumlah Perokok di Tanah Air
Pemerintah diminta untuk aktif menyebarkan informasi tentang bahaya TAR yang dikandung rokok kepada masyarakat. Menurutnya, dengan memberikan informasi yang benar bisa membantu pemerintah untuk menurunkan prevalensi perokok.
Pemerhati Kesehatan Publik, Tri Budhi Baskara berharap pemerintah dan pihak berwenang untuk aktif menyebarkan informasi tentang bahaya TAR yang dikandung rokok kepada masyarakat. Menurutnya, dengan memberikan informasi yang benar bisa membantu pemerintah untuk menurunkan prevalensi perokok.
"Dengan memberikan informasi secara aktif kepada masyarakat tentang bahaya TAR bagi kesehatan tubuh, maka target pemerintah untuk menurunkan prevalensi perokok akan tercapai. Pemahaman yang menyeluruh tentang bahaya TAR akan menciptakan kesadaran pada masyarakat tentang penyebab utama penyakit terkait merokok," kata Tri di Jakarta.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Di mana Rumah Lontiok berada? Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
-
Kenapa Rumah Lontiok didesain sebagai rumah panggung? Penambahan tiang penyangga di bagian bawah rumah ini berfungsi untuk melindungi penghuni rumah dari serangan hewan buas dan bencana alam seperti banjir bandang.
-
Bagaimana Rumah Apung Tambaklorok dibangun? Rumah apung ini merupakan rumah tanpa pondasi. Struktur rumah berdiri dengan alas tongkang yang mengapung di atas permukaan air.
-
Kenapa merokok bahaya buat mata? Merokok merupakan kebiasaan yang berakibat buruk bagi kesehatan mata. Sebab, asapnya bisa menyebab degenerasi makula, penyakit yang bisa membuat kebutaan.
Saat ini, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai mana yang lebih berbahaya antara TAR dan nikotin rokok. Ada yang berpandangan bahwa TAR adalah sumber dari segala permasalahan penyakit akibat merokok, namun ada juga yang beranggapan bahwa nikotin yang memicunya.
Menurut Tri, TAR merupakan zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran, termasuk rokok. Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Hampir dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.
Selain pada rokok, TAR juga dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna seperti kayu, bensin, minyak tanah, hingga pembakaran makanan. TAR dapat merusak jaringan silia di paru-paru yang berfungsi menangkap kotoran-kotoran kecil agar keluar dari paru-paru. Ketika jaringan silia rusak, racun dari TAR dapat bergerak lebih dalam ke paru-paru dan masuk ke aliran darah di seluruh tubuh.
Adapun nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan alami oleh berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan, tomat, dan tembakau. Ketika nikotin berkaitan dengan reseptor di otak, dia akan melepaskan dopamin yang memainkan peran penting dalam modulasi perhatian, konsentrasi, nafsu makan, dan gerakan. Efek dopamin juga terbukti dapat meringankan penyakit parkinson dan alzheimer.
Meskipun nikotin dapat memberikan efek adiktif dan psikoaktif, perlu diketahui bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait rokok, seperti yang sering diberitakan.
"Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menyebabkan kanker, kehancuran kantung udara paru-paru (emfisema), dan berbagai masalah lainnya di organ vital tersebut," ujarnya.
Pada tahun 2018, Public Health England, divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris meluncurkan iklan di televisi tentang bahaya TAR dan rokok. U.S. Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyatakan nikotin memang menciptakan efek adiktif bagi perokok. Namun, yang menjadi penyebab utama masalah kesehatan terkait rokok adalah TAR, yang dihasilkan dari proses pembakaran rokok.
"Tembakau dan asap tembakau mengandung ribuan bahan kimia. Campuran bahan kimia ini bukan nikotin yang menyebabkan penyakit serius pada penggunaan tembakau, termasuk penyakit paru-paru yang fatal, seperti penyakit paru obstruktif kronis dan kanker," tegas FDA di laman resminya.
Baca juga:
Pembahasan Perda KTR Disarankan Libatkan Para Pemangku Kepentingan
Aturan KTR Dinilai Rugikan Petani Tembakau di Indonesia
Asosiasi Sayangkan Rokok Elektrik Masuk Peraturan KTR
Forum Warga Jakarta Setuju Pengendara Merokok Ditindak: Keselamatan Nomor Satu
Polda Metro Tilang Ratusan Pengendara yang Merokok saat Naik Motor
YLKI: Ruang Merokok di Bus AKAP Melanggar UU Kesehatan