Sasar pasar perempuan Indonesia, startup asal Jepang akuisisi perusahaan lokal
"Pertumbuhan C Channel di Indonesia yang cepat tersebut, selain karena berbagi video tengah menjadi tren, juga dikarenakan C Channel menyasar segmen perempuan dan fokus pada jenis video yang dibutuhkan yakni beauty, cooking, lifestyle, fashion dan hairstyle."
Perusahaan startup asal Jepang, C Channel telah mengakuisisi perusahaan startup lokal yaitu PT Media Makmur yang kerap dikenali sebagai Kawaii Beauty Japan. Langkah perusahaan startup Jepang penyedia konten video bagi perempuan ini untuk menyasar pasar Indonesia, di mana masyarakatnya gemar berbagi pengalaman di dunia maya.
CEO C Channel Global, Akira Morikawa mengatakan, langkah perusahaan mengakuisisi startup Indonesia sudah benar. Buktinya, pengguna dan penonton C Channel di Indonesia saat ini sudah cukup besar. Dilihat dari sejumlah flatform yang digunakan C Channel dalam menyebarkan videonya. Seperti di Facebook, C Channel sudah memiliki 2,6 juta fans, lalu di Instagram memiliki 25 ribu followers, dan juga ada 78 ribu Line friends.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana Menkominfo Budi Arie Setiadi melihat peran platform digital dalam menekan sebaran konten hoaks? Namun demikian, Menteri Budi Arie mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
"Pertumbuhan C Channel di Indonesia yang cepat tersebut, selain karena berbagi video tengah menjadi tren, juga dikarenakan C Channel menyasar segmen perempuan dan fokus pada jenis video yang dibutuhkan yakni beauty, cooking, lifestyle, fashion dan hairstyle," katanya dalam keterangan dikutip merdeka.com di Jakarta, Senin (25/9).
Menurut Akira, diterimanya C Channel oleh masyarakat Indonesia karena sejalan dengan perubahan gaya hidup kaum milenial Indonesia, khususnya perempuan pada rentang usia 18-34 tahun. Menurutnya, karakter perempuan milennial Indonesia sama seperti di Jepang dan negara Asia pada umumnya, di mana mereka sangat menyukai hal-hal yang berbau lifestyle dan membagikannya melalui media sosial.
"Dan jika sebelumnya pengguna media sosial hanya berupa teks, lalu audio, kini sudah bergerak ke tren video. Dimana pengguna media sosial ingin mendapatkan informasi yang menyeluruh. Seperti dapat melihat langsung proses make up yang baik dan tengah menjadi tren melalui video," katanya.
Tak hanya informasi dalam bentuk video, C Channel juga menganut format video vertikal. Selain itu, durasi video juga dibuat singkat namun padat dan dapat menjadi solusi bagi wanita yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu dalam mencari informasi.
"Format vertikal C Channel memberikan pengalaman terbaik dibanding horizontal. Itu sebabnya video 1 menit berformat vertikal untuk perempuan ini jadi tag line kami," katanya.
Morikawa yakin bahwa format video vertikal ini akan menjadi tren yang semakin luas di masa mendatang. Buktinya, meskipun baru muncul di Indonesia akhir tahun lalu, C Channel menggaet pasar Indonesia dengan video vertikalnya. Saat ini, ada 30 juta view per bulan di Facebook, dengan share tertinggi pada video dengan kategori how to.
Ke depannya, C Channel Indonesia akan menggaet lebih banyak talenta perempuan Indonesia dan influencer untuk memproduksi lebih banyak video berkualitas sehingga dapat melampaui 10 juta fans di Facebook hingga akhir 2017.
Baca juga:
Industri digital Indonesia pamer di ITU Telecom World 2017
Telkomsel gelar Showcase The NextDev Academy di Surabaya
Jokowi minta perusahaan rintisan jangan dicekik dengan regulasi berlebihan
5 tahun terakhir investor gelontorkan dana USD 3 M ke startup
Pemerintah sebut bakal genjot pengembangan ekonomi digital