SBY klaim berhasil rayu pengusaha China soal harga gas tangguh
Pemerintah menginginkan agar Indonesia mendapat bagian lebih besar.
Renegosiasi harga gas tangguh, Papua ke Fujian dikabarkan telah menemukan titik terang. Dalam akun twitter resmi milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pengusaha asal China dikabarkan telah setuju dengan usulan Indonesia.
SBY berkicau telah berhasil merayu pengusaha China agar Indonesia dapat bagian lebih besar.
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Kenapa BPH Migas dan Gubernur Sulawesi Utara menandatangani PKS? "Penandatanganan PKS ini dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran. BPH Migas perlu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
-
Di mana BPH Migas melakukan pemantauan SPBU? "Kami melakukan pemantauan kesiapan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Lombok, khususnya yang lokasinya dekat dengan lokasi pelaksanaan event internasional MotoGP Indonesia 2024 akhir September 2024.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara SBY menggambarkan pertemuan dengan Megawati? "Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Kapan SBY diberi hadiah? Dalam kesempatan tersebut, SBY di lokasi turut mendapat hadiah lantaran bertepatan dengan momen peringatan ulang tahun mendiang istri, Ani Yudhoyono.
"Pemimpin Tiongkok telah menyetujui usulan saya utk renegosiasi harga gas tangguh, agar Indonesia dapat bagian lebih besar," kicau SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa (7/5).
Sebelumnya, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menargetkan renegosiasi kontrak harga gas dari lapangan LNG Tangguh, Papua Barat ke Fujian, China akan selesai pada Juni 2013. Saat ini, pemerintah giat merevisi harga gas untuk meningkatkan penerimaan negara pada 2013 mendatang.
Saat ini harga gas ekspor dari Tangguh ke Fujian saat ini sebesar USD 3,35 per million metric british thermal unit (MMBTU). Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan harga gas domestik yang saat ini kisarannya sekitar USD 5-6 per MMBTU. Diperkirakan penerimaan negara naik USD 1 miliar dari renegosiasi gas ini.
(mdk/noe)