Sektor Energi Sumbang Penurunan Emisi Karbon Hingga 64 Juta Ton Selama 2020
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan, sektor energi telah menyumbang penurunan emisi karbon hingga 64 juta ton di 2020. Dari angka tersebut, subsektor EBT berkontribusi sebesar 53 persen.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan, sektor energi telah menyumbang penurunan emisi karbon hingga 64 juta ton di 2020. Dari angka tersebut, subsektor EBT berkontribusi sebesar 53 persen.
"Kemudian efisiensi energi sebesar 20 persen, bahan bakar fosil rendah karbon 13 persen, pemanfaatan teknologi pembangkit energi bersih 9 persen, dan 4 persen reklamasi lahan pasca tambang," jelas Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) KESDM, Dadan Kusdiana, dalam pembukaan ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021, Kamis (18/3).
-
Apa saja kandungan dalam Esemag? Formula Esemag terdiri dari Zat Aktif Kunyit yang memiliki aktivitas antiulcer untuk mengurangi peradangan dan produksi asam lambung. Selain itu, ada juga kandungan Licorice atau akar manis yang bisa meningkatkan lapisan mukosa untuk melindungi lambung. Ada lagi kandungan meniran yang dikenal sebagai zat anti-inflamasi yang juga berperan untuk melindungi lambung. Terakhir, Esemag juga mengandung madu yang dapat mengatasi masalah pencernaan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Apa itu Efek Rumah Kaca? Efek rumah kaca adalah kondisi di mana atmosfer bumi mengalami pemanasan zat-zat gas tertentu. Efek rumah kaca ini disebabkan oleh berbagai macam faktor. Di mana aktivitas manusia menjadi faktor paling besar dalam memproduksi gas-gas yang menimbulkan pemanasan atmosfer.
-
Apa keistimewaan kamar utama Evi Masamba di rumah barunya? Kamar Evi memiliki keistimewaan dengan adanya balkon.
-
Bagaimana ruam eksim biasanya tampak? Eksim tampak sebagai ruam yang sangat gatal, yang sering berwarna merah, kasar atau iritasi, bersisik, dan dapat mengeluarkan darah.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Bagaimana proses terjadinya Efek Rumah Kaca? Proses efek rumah kaca adalah kondisi yang terjadi ketika sinar matahari masuk ke atmosfer bumi dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan tersebut menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon di atmosfer.
Adapun, untuk penerapan efisiensi energi sebesar 20 persen sendiri setara dengan penghematan energi listrik sebesar 13,8 tera watt (TW) hour atau ekuivalen dengan Rp 15,4 triliun dan penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 12,9 juta ton.
Dadan melanjutkan, pemerintah terus berupaya mengelola pemanfaat energi baik dari sisi supply maupun demand. Dari sisi supply, pemerintah menetapkan target bauran EBT 23 persen di 2025. Sementara di sisi demand, target penurunan intensitas energi final ditetapkan 17 persen di 2025.
Dengan berbagai kebijakan, sektor energi diharapkan bisa menurunkan emisi 314 hingga 398 juta ton CO2 di 2030, atau sekitar 38 persen terhadap emisi keseluruhan
"Upaya yang dilakukan di sisi supply dan demand sejalan dengan program menjaga lingkungan sebagai aksi mitigasi melawan perubahan iklim," ujarnya.
Kementerian ESDM Gelar Ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara resmi membuka ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2021, Kamis (18/3).
PSBE merupakan kancah bergengsi bagi para pengguna energi baik institusi pemerintah maupun swasta yang telah berhasil menerapkan upaya-upaya konservasi serta mendorong seluruh pengguna energi untuk melakukan konservasi energi.
"Untuk mendukung target penurunan emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement, Kementerian ESDM menggelar PSBE tiap tahun. PSBE ini juga digelar untuk mempersiapkan Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award," ujar Menteri Arifin dalam pembukaan PSBE 2021 secara virtual.
Adapun, penghargaan yang dimulai sejak 2012 ini juga menjadi sarana memperingati dan menghargai Professor Subroto, Menteri Pertambangan dan Energi Periode 1978-1988, sebagai salah satu tokoh yang memajukan sektor energi di Indonesia dan teladan dalam kepemimpinan bagi generasi penerus.
Untuk pelaksanaan PSBE tahun ini, terdapat 1 kategori lomba baru, yaitu Penurunan dan Perdagangan Emisi Karbon di Sektor Energi yang diperuntukan bagi 80 pembangkit listrik dengan kapasitas lebih 100 MW. Kategori lainnya ialah Gedung Hemat Energi, Manajemen Energi Pada Industri Bangunan dan Gedung serta Penghematan Energi di Gedung Kantor Pemerintah.
Setelah peluncuran secara resmi hari ini, selanjutkan KESDM akan melakukan sosialiasi hingga Mei, diikuti submitting proposal dari peserta dari Juni hingga Juli, penjurian di bulan Agustus dan pengumuman pemenang pada 28 September 2021.
"Efisiensi energi dan penurunan emisi karbon bukan upaya yang dilakukan sesaat. Diperlukan komitmen dan keberlanjutan. Saya mengajak dan mendorong Bapak Ibu untuk turut andil dalam ajang PSBE untuk mendukung penurunan emisi karbon," ujar Menteri Arifin.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)