Sepanjang Juli 2021, Ekspor Indonesia Turun ke 5 Negara Ini
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia sepanjang Juli 2021 mengalami penurunan terhadap lima negara. Di antaranya adalah China yang menurun tajam sebesar USD566 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia sepanjang Juli 2021 mengalami penurunan terhadap lima negara. Di antaranya adalah China yang menurun tajam sebesar USD566 juta.
"Beberapa negara tujuan ekspor mengalami penurunan besar di antaranya ke China mengalami penurunan sebesar USD566juta," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Jakarta, Rabu (18/8).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Adapun penurunan tertinggi terjadi pada komoditas besi dan baja. "Ke China turun cukup tajam komoditasnya adalah besi dan baja dan bahan bakar mineral," kata Margo.
Kemudian penurunan juga terjadi ke negara Jepang sebesar USD169 juta. Lalu ke Filipina, Thailand dan Amerika Serikat juga turut mengalami penurunan signifikan.
"Ke Jepang turun sebesar USD169 juta, ke Filipina sebesar USD136 juta, ke Amerika Serikat sebesar USD114 juta dan ke Thailand USD111 juta," jelas Margo.
Sementara itu, ada juga peningkatan ekspor terhadap negara lain. Beberapa di antaranya adalah India, Pakistan, Taiwan. Kemudian ada juga negara Mesir dan Italia.
"Peningkatan tertinggi terjadi ke India. Ada peningkatan sebesar USD272 juta, diikuti ke Pakistan sebesar USD91,6 juta lalu Taiwan sebesar USD88,6 juta, Mesir sebesar USD64,1 juta dan Italia sebesar USD58,2 juta," tandasnya.
Baca juga:
BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD2,59 Miliar di Juli 2021
BPS Catat Impor Vaksin Capai USD150 Juta di Juli 2021
Impor Indonesia Turun 12,22 Persen Sepanjang Juli 2021
Juli 2021, Ekspor Turun 4,53 Persen Jadi USD17,70 Miliar
Pemerintah Target Ekspor Tumbuh 7,9 Persen di 2022
Strategi Kemenperin Capai Target Substitusi Impor 35 Persen di 2022