September 2015, PLN turunkan tarif listrik
ni lantaran harga minyak turun menjadi USD 51,82 per barel pada Juli dari bulan sebelumnya USD 59,40 per barel.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menurunkan Tarif Tenaga Listrik (TTL) pada September 2015. Ini lantaran harga minyak turun menjadi USD 51,82 per barel pada Juli dari bulan sebelumnya USD 59,40 per barel.
Namun, pelemahan rupiah dan penaikan inflasi membuat tarif listrik turun tak signifikan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Dimana PLN ingin menyediakan akses listrik yang merata? “Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap program yang dirancang oleh Pemerintah. PLN ingin semua masyarakat dapat menikmati listrik, sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat," ucap Darmawan.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
"Kurs naik dari Juni Rp 13.313 per USD ke Juli Rp 13.375 per USD. Inflasi naik dari Juni 0.54 persen ke Juli 0.93 persen," kata Pelaksana Tugas Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Sampurno lewat pesan pendek, Selasa (1/9).
Penurunan tarif listrik sebesar Rp 23,17 per kWh dari Rp 1.546,60 per kWh, menjadi Rp 1.523,43 per kWh terjadi pada golongan tegangan rendah dengan daya 3.500 Volt Ampere hingga 200 kilo Volt Ampere (VA).
Kemudian, tarif listrik golongan tegangan menengah (TM) B-3 dengan daya di atas 200 kVA dan Golongan I-3 dengan daya di atas 200 kVA, turun dari Rp 1.218,26 per kWh menjadi Rp 1.200,01 Rp per kWh.
Lalu, golongan I-4/tegangan tinggi dengan daya 30.000 kVA ke atas, tarifnya menurun dari Rp 1.086,12 per kWh menjadi Rp 1.069,85 per kWh.
Baca juga:
Tarif listrik nonsubsidi September turun
Nantinya wewenang PLN pusat hanya investasi dan pengembangan usaha
Lima tahun lagi PLN kelola listrik hingga 100.000 MW
PLN sulit untung karena terjepit ESDM, BUMN dan Kemenkeu
ESDM setuju PLN gandeng Krakatau Steel bangun transmisi listrik
Miris, satu kampung di Sukabumi belum teraliri listrik