Serangan balik Sudirman Said usai dikritik SBY dan DPR
Sudirman Said tiba-tiba curhat soal latar belakangnya yang bukan ahli migas.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tengah menjadi sorotan setelah keputusan pemerintah membubarkan anak usaha Pertamina (Persero), PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Selama ini Petral disebut-sebut menjadi sarang mafia yang menggerogoti sektor migas nasional.
Terlebih, pernyataan mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri dan Sudirman Said terkait perjalanan panjang pembubaran Petral sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka menyebut upaya ini gagal dilakukan di era pemerintahan SBY karena ada kekuatan besar.
-
Apa sikap AHY yang dipuji oleh Sudirman Said? Mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Di mana Pecel Semanggi berasal? Sejarah Pecel Semanggi berasal dari Desa Kendung, Kecamatan Benowo, wilayah Surabaya barat.
-
Siapa yang dipuji oleh Sudirman Said terkait sikap move on? Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Kapan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens dibebaskan? Setelah melalui proses negosiasi panjang, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan dan tiba dengan selamat di Kabupaten Mimika, Papua Pegunungan.
-
Apa yang diputuskan Hakim Eman Sulaeman dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Hakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
SBY meradang karena merasa dituding melindungi mafia migas. SBY membela diri dengan menyinggung soal keberadaan satgas mafia hukum sebagai cara pemerintahannya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun.
Tidak hanya SBY yang meradang. Kuping politisi Partai Demokrat ikutan panas dengan pernyataan Sudirman Said. Bahkan mereka menuntut Sudirman Said minta maaf.
Selang beberapa hari, Sudirman Said tiba-tiba curhat soal latar belakangnya yang bukan ahli migas. Pernyataan itu keluar sehari setelah Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menyebut pemerintah tengah bereskperimen dengan mengorbankan sektor migas. Sebab, institusi utama yang mengurus bisnis migas ditempati oleh orang yang tidak punya background profesional migas, tidak pernah bersentuhan dengan pengalaman migas.
Merdeka.com mencatat serangan balik Sudiman Said usai dikritik SBY dan disindir DPR. Berikut paparannya.
Tulus pimpin ESDM
Menteri ESDM Sudirman Said seolah tersindir dengan pernyataan ketua Komisi VII DPR. Dia mengaku sempat ragu saat ditunjuk Presiden Jokowi memimpin Kementerian ESDM. Sebab dia tidak memiliki latar belakang sektor migas. Sebelum menjabat Menteri ESDM, Sudirman merupakan bos perusahaan produsen senjata milik BUMN, PT Pindad (Persero).
Sudirman menepisnya dengan berdalih hanya punya tekad membenahi dan melakukan gebrakan di sektor migas. "Mungkin saja saya tidak kenal dengan dunia migas. Tapi tentu saya tertantang untuk membuat industri ini tertata dengan baik, dengan mengembangkan sektor migas, menggenjot eksplorasi dengan melakukan hal-hal dengan skema baru," ujarnya di JCC, Jakarta, Jumat (22/5).
Dia mengibaratkan dirinya seperti komposer legendaris Ludwig van Beethoven. Musisi legendaris itu mampu menciptakan lagu klasik fur elise meski tuna rungu alias tidak bisa mendengar.
"Itu artinya apa? Artinya bahwa ketika kita punya passion, punya ketulusan, tidak ada kata lain selain passion dan ketulusan yang bisa membuat orang yang tidak bisa mendengar, tetapi bisa menciptakan lagu dengan gubahan yang begitu luar biasa," jelas dia.
Waktunya move on
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan penunjukkan pejabat ESDM yang bukan berlatar belakang migas tak masalah selama mampu membuat gebrakan atau terobosan baru, tidak terkungkung orang-orang lama.
"Sehingga kesempatan ini baik untuk meninggalkan masalah di masa lalu. Dikotomi-dikotomi di masa lalu. Kalau kata anak muda, ini kesempatan untuk kita move on," jelas dia.
Lupakan masa lalu
Sejak mendapat amanah menjadi pembantu di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Sudirman Said berjanji membenahi tata kelola sektor migas dari kebobrokan masa lalu.
"Permasalahan yang terjadi di masa lalu harus dilupakan, dan saatnya berubah. Begitu banyak tanggapan bahwa banyak hal buruk yang mengelilingi industri migas. Justru dengan hadirnya orang dari luar migas, adalah kesempatan untuk menata ulang industri ini, supaya tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan masa lalu," ungkapnya.
Bedakan sikap Jokowi dan SBY soal Petral
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said seolah ingin memberikan gambaran perbedaan dengan pemerintahan sebelumnya dalam hal pembubaran Petral. Dia membanggakan peran Presiden Joko Widodo di balik pembubaran perusahaan yang bermarkas di Singapura tersebut.
"Saya berani bubarkan Petral karena Presiden mempunyai direct (arahan) yang jelas dari Presiden," tegas Sudirman Said di JCC, Jakarta, Jumat (22/5).
Pembubaran Petral tidak bisa dilepaskan dari citra negatif yang terlanjur melekat pada diri perusahaan tersebut. Sebagai sarang mafia migas yang mencoba meraup untung dari proses impor minyak. Indikasi semakin kuat ketika kewenangan Petral dicabut dan dialihkan ke Integrated Supply Chain (ISC) dalam pengadaan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Dalam 2 bulan, Pertamina berhasil hemat USD 20 juta atau sekitar Rp 260 miliar.
Meski disebut-sebut sebagai sarang mafia migas, pembubaran Petral bukan sesuatu yang istimewa. Sebab masih banyak masalah yang harus diselesaikan dan dibenahi di sektor migas.
Pemerintah punya pekerjaan rumah mencari solusi kondisi cadangan BBM yang hanya cukup 18 hari. Masalah lain, puluhan tahun Indonesia tidak membangun kilang minyak sehingga cadangan minyak dalam negeri hanya tersisa 12 tahun. Ini terjadi karena minimnya kegiatan eksplorasi yang merupakan buntut dari tata kelola migas yang kurang baik.
"Petral bukan masalah besar, karena kita harus membenahi banyak masalah di sektor migas," ucapnya.
Banyak orang kini tahu soal tata kelola migas
Secara terbuka SBY mengaku kecewa atas tudingan yang menyebutkan bahwa pemerintahannya melindungi Petral. Bahkan, dia meminta Menteri ESDM Sudirman Said mengklarifikasi pernyataan yang menyebutkan bahwa rencana pembubaran Petral buntu di meja presiden.
Saat diklarifikasi, Sudirman Said hanya memberikan gambaran umum. "Mengenai situasi pengelolaan migas di masa lalu (termasuk petral), saya yakin para pengelola, pemerintah, dan juga berbagai stakeholder tahu persis situasinya," jelas Sudirman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/5).
Mantan Dirut PT Pindad ini seolah memberikan sinyal bahwa pernyataannya dan yang disampaikannya Faisal basri telah membuka tabir pengelolaan migas di masa lalu.
"Saya senang karena diskusi saya dengan Pak Faisal (Basri) di Cikini, mendapat sambutan dari banyak pihak, dan membuat banyak pihak melek, menjadi lebih tahu situasi yang sebenarnya," tegasnya.