Serap 8.000 Tenaga Kerja, Hitachi Energy Aktifkan 150 Gigawatt Sambungan Tegangan Tinggi di Seluruh Dunia
Perusahaan juga menginvestasikan USD 3 miliar di bidang manufaktur dan rekayasa, serta Penelitian dan Pengembangan (R&D).
Hitachi Energy secara konsisten memperluas kapasitasnya untuk memenuhi percepatan permintaan yang didorong oleh transisi energi bersih.
Serap 8.000 Tenaga Kerja, Hitachi Energy Aktifkan 150 Gigawatt Sambungan Tegangan Tinggi di Seluruh Dunia
Serap 8.000 Tenaga Kerja, Hitachi Energy Aktifkan 150 Gigawatt Sambungan Tegangan Tinggi di Seluruh Dunia
Perusahaan teknologi, Hitachi Energy mengumumkan bahwa perusahaan telah mengaktifkan lebih dari 150 gigawatt (GW) sambungan arus searah tegangan tinggi (HVDC) di seluruh dunia.
Ini diintegrasikan ke dalam sistem tenaga listrik dan cukup untuk memenuhi permintaan daya puncak di Jepang.
- Industri Hulu Migas Hadapi Trilema Energi, PHE Cari Ladang Migas Baru
- Pertamina Kembangkan Blok Migas di Mogoi-Papua dengan Investasi Tembus USD2 Miliar
- Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru
- Transisi Energi, PLN Indonesia Power Bangun Mega Proyek Hydronesia Berdaya 1.100 Megawatt
Pengumuman ini sejalan dengan pengiriman tenaga listrik pertama dari Dogger Bank, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar di dunia, melalui penggunaan teknologi HVDC untuk pertama kalinya di Inggris pada ladang angin.
"Listrik akan menjadi tulang punggung seluruh sistem energi dan akan membantu mendorong transisi energi bersih. Pengumuman hari ini menunjukkan bagaimana kami memungkinkan pelanggan kami untuk mempercepat pengembangan jaringan listrik yang dibutuhkan oleh sistem energi," ujar CEO Hitachi Energy, Claudio Facchin dikutip dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (29/10).
Hitachi Energy secara konsisten memperluas kapasitasnya untuk memenuhi percepatan permintaan yang didorong oleh transisi energi bersih.
Sejak tahun 2020, ketika Hitachi memulai investasi strategisnya, Hitachi Energy telah meningkatkan jumlah tenaga kerjanya hingga lebih dari 8.000 orang.
Dalam periode yang sama, perusahaan juga menginvestasikan USD 3 miliar di bidang manufaktur dan rekayasa, serta Penelitian dan Pengembangan (R&D), memperluas kolaborasi, dan mendorong perusahaan untuk menjadi mitra strategis di seluruh siklus hidup pelanggan.
Investasi di tiga fokus area Rencana Energi 2030 Hitachi:
1. Terus memperkuat bisnis inti jaringan listrik
Hitachi Enerygy telah berinvestasi besar-besaran dalam memperluas kapasitas dan mempekerjakan karyawan baru di seluruh dunia baik di Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Amerika Utara dan Selatan, serta Asia Pasifik. Contoh dari tahun ini adalah pabrik kualitas daya dan pusat teknologi dan inovasi global di India, dan pabrik transformer di China. Selain itu, baru-baru ini perusahaan juga berinvestasi di Swedia, Swiss, dan Amerika Serikat.
Investasi dalam R&D
Solusi yang berkelanjutan: tidak mengandung sulfur heksafluorida (SF6) yang terbukti secara signifikan mengurangi jejak karbon di seluruh siklus hidup. Semikonduktor daya generasi berikutnya seperti RoadPak untuk e-Mobilitas.
2. Menggandakan upaya digital dan layanan serta perluasan di ujung sistem energiDigitalisasi dan Layanan: generasi baru dari Manajemen Kinerja Aset Lumada solusi perangkat lunak yang menampilkan keunggulan Kecerdasan Buatan; akuisisi saham mayoritas di eks Energy, penyedia teknologi konversi daya untuk meningkatkan penyimpanan dan fleksibilitas di ujung sistem energi. fleksibilitas di ujung sistem energi.
Kolaborasi yang semakin kuat telah menghasilkan model bisnis baru, perjanjian kerangka kerja untuk pemesanan kapasitas, dan standar global, yang memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk memenuhi permintaan.
Beberapa proyek utama yang dimungkinkan oleh teknologi perusahaan adalah Champlain Hudson Power Express, Program 2GW TenneT, dan Project Lightning, proyek transmisi listrik bawah laut yang pertama kali ada.
Laporan IEA, Electricity Grids and Secure Energy Transitions menyatakan bahwa investasi jaringan listrik perlu ditingkatkan hampir dua kali lipat pada tahun 2030 menjadi lebih dari USD 600 miliar per tahun setelah stagnasi di tingkat global, dan pembangunan jaringan listrik membutuhkan rantai pasokan yang aman dan tenaga kerja yang terampil.
Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat bisnisnya menuju perkiraan sistem energi 2050; di mana perusahaan melihat kapasitas pembangkit listrik global yang terpasang sebesar empat kali lipat dari kapasitas saat ini dan transfer energi listrik sebesar tiga kali lipat dari saat ini.