Raih Penghargaan Tertinggi BPOM, Komitmen Nyata Mayora Dukung Industri Ramah Lingkungan
Bukti nyata pun berhasil diberikan oleh Mayora Group yang berhasil menyabet penghargaan Titanium dari BPOM.
Raih Penghargaan Tertinggi BPOM, Komitmen Nyata Mayora Dukung Industri Ramah Lingkungan
Sustainability atau konsep keberlanjutan belakangan ini sering jadi highlight, terutama yang berkaitan dengan isu lingkungan. Berbagai aspek kehidupan diharapkan bisa menerapkan konsep sustainability, tak terkecuali dalam menjalankan bisnis.
Satu per satu perusahaan pun mulai menerapkan prinsip tersebut sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungan. Bukti nyata pun berhasil diberikan oleh Mayora Group yang berhasil menyabet penghargaan Titanium, yaitu penghargaan tertinggi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Inspiratif banget kan!Puncak dari Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Adapun penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito, kepada Direktur Sustainability Mayora Group Ronald Atmadja.
Sebagai informasi, penghargaan BPOM untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023 ini merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023 yang digelar BPOM. Ronald pun menyampaikan bahwa Mayora sangat berterima kasih sekaligus merasa bangga atas penghargaan yang sudah diberikan oleh BPOM tersebut.
Ia menambahkan, BPOM selaku regulator dan lembaga pengawas telah melakukan gebrakan yang sangat baik dengan melihat industri dan berpegang pada komitmen menjaga kelestarian lingkungan.
“Penghargaan yang diterima Mayora Group membuktikan komitmen perusahaan yang selama ini turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menjalankan proses bisnis ramah lingkungan dalam keseluruhan rantai nilai”
Ujar Ronald di Jakarta, hari ini.
Menurut Ronald, aspek keberlanjutan menjadi bagian yang penting di tengah sorotan dunia terhadap isu perubahan iklim. Hal tersebut dapat mengakselerasi pelaku industri makanan dan minuman untuk menjalani bisnis yang berbasis pada ekonomi sirkular.
Aspek Sustainability yang Dijalankan Mayora Group
Menurut Ronald, Mayora Group selama ini sudah menjalankan konsep sustainability demi memaksimalkan penggunaan produk maupun komponennya. Jadi, tidak ada sumber daya yang terbuang, serta minim dampak pada lingkungan.
Ia memberikan contoh pabrik Torabika yang sudah menerapkan zero waste. Ampas kopi dimanfaatkan menjadi bahan bakar proses produksi sebagai langkah mengurangi penggunaan sumber daya energi untuk bahan bakar. Tak hanya itu saja, produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Le Minerale juga sudah menjalankan sistem ekonomi sirkular. Dari hulu ke hilir, sisa konsumsi kemasan yang ada kemudian ditarik dan didaur ulang menjadi bahan baku industri baru. Sistem ini tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga penguatan ekonomi masyarakat.
Perusahaan juga sudah melakukan kolaborasi dengan industri daur ulang dalam rangka daur ulang plastik kemasan PET (Polyethylene Terephthalate) menjadi bijih plastik sebagai bahan baku industri baru untuk polyester dan dakron.
Mayora Group mendapatkan penghargaan BPOM, setelah sebelumnya melalui proses penilaian terhadap kinerja perusahaan berdasarkan pada kemandirian dan kepatuhan terhadap praktik pengemasan makanan.
Hal ini meliputi komitmen manajemen perusahaan terhadap industri ramah lingkungan, pencapaian ISO, kelayakan sebagai industri hijau Kemenperin, penggunaan bahan baku secara efektif, penggunaan energi terbarukan, proses produksi yang efektif terutama manajemen limbah, lalu pelaksanaan ekonomi sirkular, pengelolaan penggunaan air serta upaya peningkatan literasi masyarakat terhadap lingkungan melalui berbagai CSR.Kelestarian Lingkungan yang Terus Dikawal
Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan bahwa menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan (sustainability) menjadi tanggung jawab seluruh manusia untuk mencegah bumi dari kerusakan yang makin parah.
Inilah yang mendorong Badan POM bersama Industri Obat dan Makanan menjadi bagian terdepan untuk mengawal sustainability lingkungan. “Kami berkomitmen dalam mendukung keberlanjutan produksi, konsumsi obat dan makanan berkelanjutan untuk Indonesia Maju dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023," ungkap Penny K. Lukito.
Penny melanjutkan, ke depannya diharapkan pelaku industri ini tidak hanya memakai bahan baku dan energi yang efisien, tapi juga mendorong reuse, reduce dan recycle serta menggunakan Energi Baru Terbarukan atau EBT. "Saya kira dunia industri sudah sangat harus memperhatikan aspek lingkungan sebagai salah satu yang harus dikelola dalam supply chain risk management. Karena saat ini sudah tidak lagi kita menggunakan term Corporate Social Responsibility (CSR), tapi sudah ada terminologi baru lagi, ESSG, Environmentally Sustainable Social Governance," kata Penny. Reporter: Wuri Anggarini