Setahun Jokowi-JK, capaian target masih jauh dari harapan
Salah satu contohnya adalah pemanfaatan dana desa yang belum maksimal.
Satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diwarnai berbagai penilaian atas kinerja Kabinet Kerja. Penilaian ini membuat popularitas pemerintah naik-turun. Akibat tekanan yang muncul, pengambil kebijakan cenderung melahirkan keputusan yang responsif dan reaksional demi menjaga popularitas, tanpa basis yang kuat.
Sekretaris Eksekutif Policy Research Network (PRN), Muhammad Ikhsan menilai hal ini ironis, mengingat kebijakan publik selayaknya bersifat fundamental dan memprioritaskan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam jangka panjang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang Jokowi lakukan saat blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
"Terkait dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam setahun terakhir, PRN berpendapat bahwa target dan metode pembangunan yang digunakan oleh pemerintah sebenarnya sudah jelas tertuang dalam RPJMN III, Nawacita, dan Trisakti. Namun, target capaian masih jauh dari harapan," tuturnya di Energy Tower, SCBD, Jakarta, Rabu (21/10).
Salah satu contohnya menurut Ikhsan adalah visi membangun dari pinggir yang tertuang di dalam Nawacita, belum terlaksana maksimal meski ditunjang berbagai perangkat, salah satunya UU no.6 tahun 2014 mengenai desa.
"Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Djafar, mengatakan bahwa dana desa sudah dicairkan sebanyak 80 persen menjelang akhir 2015. Meski sudah menerima dana, pemerintah desa belum memanfaatkannya secara maksimal karena masih minim perencanaan pada tingkat pelaksanaan dan pertarungan politik pada elit," jelasnya.
Di sisi lain, target optimis pertumbuhan ekonomi dalam RPJMN III, yaitu sekitar 6-7 persen, masih sangat berat dicapai. Mengacu pada kondisi perekonomian nasional saat ini.
"Pertumbuhan di atas 5 persen saja masih sulit untuk direalisasikan. Meski faktor eksternal berkontribusi besar terhadap kondisi ini. Pemerintah dianggap belum memiliki langkah taktis untuk antisipasi kondisi ini. Padahal, terdapat banyak bukti dan data yang memperlihatkan tren perlambatan ekonomi dunia untuk beberapa bulan kemudian," tuturnya.
(mdk/idr)