Setelah 12 Tahun, Kemenag Luncurkan Batik Baru Jemaah Haji Indonesia, Bernuansa Ungu dan Sarat Filosofi
Kementerian Agam merilis batik haji Indonesia setelah 12 tahun tidak diganti.
Kementerian Agam merilis batik haji Indonesia setelah 12 tahun tidak diganti.
- Asal Muasal Batik: Dimulai dari Majapahit
- Terinspirasi dari Lingkungan Sekitar, Ini Makna Batik Melati Pandanwangi dan Sejuta Bunga Khas Madiun
- 3 Batik Khas Madiun Terinspirasi dari Pecel hingga Senjata Putri Kerajaan, Penuh Filosofi Bikin Bangga Pemakainya
- Filosofi Batik Motif 'Wahyu Tumurun' yang Dibeli Ganjar saat Blusukan ke Sukoharjo
Setelah 12 Tahun, Kemenag Luncurkan Batik Baru Jemaah Haji Indonesia, Bernuansa Ungu dan Sarat Filosofi
Setelah 12 Tahun, Kemenag Luncurkan Batik Baru Jemaah Haji Indonesia, Bernuansa Ungu dan Sarat Filosofi
Kementerian Agama merilis kain batik jemaah haji Indonesia. Sekertaris Jenderal Kementerian Agama, Ali Ramdhani menyebut pergantian batik haji Indonesia dilakukan setelah 12 tahun tidak diganti.
"Ini juga terobosan baru setelah 12 tahun batik jemaah haji tidak pernah berganti," kata Ali di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (28/4).
Ali menjelaskan, desain batik haji Indonesia kali ini berasal dari Sayembara Desain Batik Haji pada 2023 lalu.
Lewat desain baru ini diharapkan bisa mencerminkan identitas bangsa Indonesia ke dunia.
"Kami harap seragam batik ini lebih mencerminkan identitas Indonesia dan mudah dikenali oleh jemaah dari berbagai negara di dunia," imbuhnya.
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Hilman Latief mengungkapkan pengadaan seragam jemaah haji telah melibatkan UMKM yang berada di berbagai daerah di Indonesia.
Setiap jemaah haji membutuhkan 3 meter kain batik untuk seragam.
Sehingga dengan jumlah jemaah haji 241.000 orang, dibutuhkan 700 kilo meter kain batik.
"Jadi sekitar 700 km banyaknya jika dibentangkan dan kita melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya," kata Hilman Latief dalam kesempatan yang sama.
Hilman menjelaskan, warna batik baru jemaah haji Indonesia yakni ungu bermotif Sekar Arum Sari.
Terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif ini mengambil filosofi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Kegiatan Senam Haji dan Peragaan Batik Indonesia ini juga didukung oleh Bank Syariah Indonesia.
"Kami mengapresiasi BSI yang sudah bersedia bersama-sama memfasilitasi jemaah haji Indonesia. Kita berharap kolaborasi yang kita lakukan dengan para mitra dapat mengoptimalkan layanan bagi para jemaah," kata Hilman Latief.
merdeka.com