Setelah 72 tahun, Indonesia akhirnya ekspor beras ke Papua Nugini
Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah Papua melakukan pelepasan ekspor perdana beras ke Papua Nugini. Di mana beras yang diekspor merupakan beras premium sebanyak 1 truk dan ditargetkan 10.000 ton hasil panen musim hujan 2017.
Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah Papua melakukan pelepasan ekspor perdana beras ke Papua Nugini. Di mana beras yang diekspor merupakan beras premium sebanyak 1 truk dan ditargetkan 10.000 ton hasil panen musim hujan 2017.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ekspor ini dilakukan setelah 72 tahun Indonesia terus terbelenggu dalam impor beras. Namun, kini di tahun 2017 Indonesia mampu mengekspor beras dari Merauke ke negara tetangga yakni Papua Nugini. Harga beras yang diekspor Rp 10.000 per kilogram. Harga ini separuh harga beras impor dari Filipina, Thailand dan Vietnam.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Siapa yang meminta Kementan untuk membantu masyarakat Papua? Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua, Martina Lestari mengatakan bahwa bantuan pangan ini merupakan instruksi dan perintah langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang menginginkan kondisi Puncak Papua segera pulih pasca diterjang cuaca ekstrem.
-
Bantuan apa yang diberikan oleh Kemendag kepada masyarakat di Papua Tengah? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu. Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
"Mimpi kita dulu sudah jadi kenyataan yaitu ekspor beras ke negara tetangga, Papua Nugini. Kemudian luas lahan sawah kita tambah terus. Yang terpenting kita sudah memenuhi kebutuhan dalam negeri selebihnya diekspor," kata Amran dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/2).
Dia menambahkan, ekspor beras ini merupakan upaya dalam rangka mensejahterakan para petani, mengingat dulu beras untuk kebutuhan di Papua diambil dari provinsi lain sehingga biaya beras mahal karena biaya angkutan ditanggung masyarakat. Dampaknya terjadi inflasi dan kemiskinan meningkat.
Selain sudah mampu ekspor beras, pertanian di Papua khususnya di Merauke telah menggunakan teknologi pertanian. Hasilnya, biaya produksi padi yang sebelumnya mencapai Rp 3 juta per hektar menjadi Rp 1,1 juta per hektar.
"Artinya biaya produksi pertanian turun 60 persen karena teknologi," imbuhnya.
Gubernur Papua, Lukas Enembe meyakini ekspor beras dilakukan setiap tahun. Sebab, sudah berpuluh tahun Papua mimpikan Merauke agar dapat menjadi lumbung pangan nasional.
"Mudah-mudahan ekspor berkelanjutan. Puluhan tahun kita mimpikan Merauke menjadi lumbung padi nasional, tapi baru kali ini melakukan ekspor. Ini akan dilakukan secara terus menerus tiap tahun," kata Lukas.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Merauke, Fredrikus Gebze menuturkan infrastruktur dasar pertanian telah mengalami kemajuan, yakni jalan usaha tani sehingga petani dapat mengangkut hasil panen. Sebab, selama 30 tahun petani penjemur padi di jalan tetapi kini sudah memiliki penjemuran dan pengering.
"Sehingga hasilnya, beras dari Merauke merupakan beras unggulan jauh dari pengawet dan pewarna. Petani hari ini derajatnya yang terhormat dan telah menggunakan alat pertanian yang canggih sehingga petani saat ini telah menjadi ahli petani," tutur Fredrikus.
Konsulat Jenderal Papua Nugini Untuk Papua, Geoffrey Wiri menyampaikan pelepasan ekspor ini merupakan kesempatan yang luar biasa dan mengejutkan. Sebab, selama ini Papua Nugini impor beras dari Filipina, Thailand dan Vietnam.
"Impor dari merauke ini sangat mengejutkan. Harga beras merauke lebih murah dari negara lain. Untuk itu berjanji untuk hentikan impor dari negara lain selain Indonesia," terangnya.
Baca juga:
Kementan tambah luas lahan cabai sentra produksi terbesar nasional
Mentan Amran janji asuransi petani Bojonegoro cair dalam sepekan
Mentan resmi kirim pangan ke Toko Tani, harga daging Rp 73.000/Kg
5 Daerah perbatasan dipersiapkan jadi lumbung pangan berbasis ekspor
Kalahkan Filipina, Mentan Amran bangun lumbung pangan di perbatasan
Mentan: Setelah 9 tahun, baru 2016 Jawa kirim beras ke Kalimantan
Inflasi masih tinggi, ini langkah Kementan tekan harga pangan