Siap IPO, GarudaFood gelar mini ekspose minggu depan
PT GarudaFood berencana untuk melepas 10 persen saham ke publik untuk IPO ini.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setia menyebut bahwa PT GarudaFood akan melakukan mini ekspose pada minggu depan.
"Iya, perseroan untuk mini ekspose ini akan dilakukan minggu depan," tuturnya di BEI, Kamis (12/7).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Menurutnya, saat ini yang paling penting adalah menjaga momentum pasar. Ini perlu dilakukan agar perusahaan tidak mengurungkan niatnya untuk mencatatkan saham perdana.
"Ada 30 perusahaan pada periode ini, dan di pipeline masih 14. Kita belum antisipasi akan datang lagi. Artinya 30 ditambah 14 ini kita harapkan tidak berubah appetite-nya untuk mencatatkan pada periode ini," ujarnya.
Oleh karena itu, otoritas bursa terus berupaya untuk menjaga momentum yang ada untuk menjaga appetite di pasar.
"Kita coba terus melaksanakan rencana kita seperti IDX Incubator, mempercepat proses untuk pencatatan. Tujuannya untuk menjaga momentum. Kita optimis bahwa ke depan ini banyak target perusahaan yang sebenarnya sudah kita punya," tandasnya.
Sebagai informasi saja, sebelumnya PT GarudaFood berencana untuk melepas 10 persen saham ke publik untuk IPO ini.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)