Siapkan Rp2 Triliun, Pakuwon Jati Bakal Bangun Mal Terintegrasi Hotel di Bekasi
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Stefanus Ridwan mengatakan, proyek yang akan dikerjakan pihaknya berupa pembangunan kawasan mal terintegrasi dengan hotel dan apartemen.
Pengembang Properti, PT Pakuwon Jati Tbk terus melebarkan sayap bisnis. Kali ini, perusahaan bakal mengembangkan sebuah proyek di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Stefanus Ridwan mengatakan, proyek yang akan dikerjakan pihaknya berupa pembangunan kawasan mal terintegrasi dengan hotel dan apartemen.
-
Di mana saja kawasan perumahan elit di Jakarta yang disebutkan dalam konteks ini? Berikut 5 kawasan perumahan elit di Jakarta: 1. Pondok Indah 2. Kemang 3. Menteng 4. Pantai Indah Kapuk (PIK) 5. Kelapa Gading
-
Kenapa penghuni apartemen melaporkan bau menyengat? Ada komplain dari penghuni apartemen terkait bau menyengat, lalu koordinasi dengan pihak Security dan tim engineering
-
Apa saja fasilitas yang ada di apartemen Pratama Arhan dan Azizah? Dapur apartemen ini tak kalah memukau. Terhubung langsung dengan ruang tamu dalam konsep open space, area ini didominasi warna abu-abu yang serasi. Fasilitas lengkap termasuk kulkas tiga pintu berwarna silver melengkapi kenyamanan pasangan ini.
-
Di mana Apartemen Mewah Pratama Arhan dan Azizah Salsha berada? Terletak di bagian barat Suwon, apartemen ini menjadi 'rumah' baru bagi Arhan dan Azizah di tengah lingkungan yang asri.
-
Siapa yang memproduksi ekstasi di apartemen tersebut? Sebuah apartemen di kawasan Jakarta Barat dijadikan home industri ekstasi (Clandestein Lab) oleh dua orang pelaku inisial AI alias B.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
"Mal, dua hotel bintang empat sama bintang tiga plus lah. Sama empat tower apartemen," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/7).
Terkait biaya investasi, dia mengaku belum dapat menyebutkan angka persis. Namun, yang pasti proyek yang menyasar konsumen dari kelas menengah atas tersebut bakal menelan anggaran di atas Rp2 triliun.
"Biaya investasi, pasti di atas Rp2 triliun. (Target pasar?) Menengah atas lah. Kayak Kokas (Kota Kasablanka) lah. Tenantnya sudah dapat sih. Buat Pakuwon tenant-nya lebih gampang," jelas dia.
Saat ini, pihaknya sedang mengurus perizinan. Dia mengharapkan proyek sudah dapat berjalan pada akhir tahun ini, dengan masa pengerjaan selama 2 tahun.
"Sekarang lagi perizinan. Setelah itu kita bangun. Pakuwon nggak pernah nelantarin tanah kok. Kita lagi kebut izin. 2 tahun lah," tandasnya.
Baca juga:
Pasarkan The SIMA Office Tower, Grage Trimita Usaha Gandeng BRI
Hunian Murah Untuk Warga Negara Asing, Mungkinkah?
Permintaan Properti dari Warga Asing di Indonesia Tak Lebih 10 Persen
Ciputra Group Keluhkan Kurangnya Sosialisasi Aturan Kepemilikan Properti untuk WNA
Pengembang: Kerancuan Undang-Undang Buat Investasi Properti Melambat
Permudah Warga Asing Miliki Properti, Pemerintah Jokowi Ajukan Revisi Undang-undang