SKK Migas Catat Forum Gas Bumi 2024 Hasilkan Kesepakatan Senilai Rp94,4 Triliun, Ini Detailnya
Shinta menyampaikan, dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.
Wakil kepala SKK Migas, Shinta Damayanti mengapresiasi diskusi, peran aktif, kolaborasi, dan kerja sama seluruh peserta yang hadir pada Forum Gas Bumi 2024.
SKK Migas Catat Forum Gas Bumi 2024 Hasilkan Kesepakatan Senilai Rp94,4 Triliun, Ini Detailnya
SKK Migas Catat Forum Gas Bumi 2024 Hasilkan Kesepakatan Senilai Rp94,4 Triliun, Ini Detailnya
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat kesepakatan kerja sama gas bumi senilai Rp94,4 triliun.
Kesepakatan ini terbentuk dalam kegiatan Forum Gas Bumi 2024 yang bertemakan 'Membangun Sinergi Infrastruktur dan Pasar Gas Bumi Dalam Rangka Optimalisasi Penyerapan Gas Bumi Nasional' yang diselenggarakan di Bandung pada 19-21 Juni 2024.
Wakil kepala SKK Migas, Shinta Damayanti mengapresiasi diskusi, peran aktif, kolaborasi, dan kerja sama seluruh peserta yang hadir pada Forum Gas Bumi 2024.
Dia menyampaikan, pembahasan dan diskusi selama kegiatan ini menghasilkan pemahaman mengenai topik yang menjadi salah satu fokus pemerintah, yakni optimasi pemanfaatan gas bumi.
Dia berharap, KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) dan pembeli gas bumi dapat mendukung dan memiliki pandangan yang sama atas strategi komersialisasi ini.
SKK Migas berkomitmen mengoptimalkan produksi gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dalam rangka meningkatkan multiplier effect dan perekonomian nasional.
"Komitmen ini perlu diimbangi dengan kepastian komersialisasi potensi gas, sehingga target produksi gas 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) dapat tercapai,” kata dia dalam acara penutupan Forum Gas Bumi 2024, Jumat (21/6) di Bandung.
"Karena pasar hanya akan terbentuk ketika pasokan dan kebutuhan memiliki kesepahaman dan kepakatan," tambah Shinta.
Shinta mengakui pemanfaatan gas untuk domestik selama 10 tahun terakhir secara volume tidak mengalami peningkatan signifikan.
Kesepakatan tersebut berasal dari penandatanganan 2 Memorandum of Understanding, antara Husky-CNOOC Madura Ltd. dan PT Pupuk Kujang serta Husky-CNOOC Madura Ltd. dan PT Cikarang Listrindo Tbk., 1 Amandemen Perjanjuan Jual Beli Gas (PJBG) antara EMP Bentu dengan PT Kilang Pertamina Internasional, serta 27 PJGB yang terdiri dari:
2. PT Medco E&P Tarakan dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
3. Medco Energi Sampang Pty. Ltd. dan PT PLN Indonesia Power
4. PT Pertamina (Persero) dan PT Kaltim Methanol Industri
5. PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Mahakam/PT Pertamina Hulu Sanga Sanga/PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur dan PT Kilang Pertamina Internasional
6. PT Benuo Taka Wailawi dan PT Kilang Pertamina Internasional
7. West Natuna Exploration Ltd. dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
8. Kangean Energy Indonesia Ltd. dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
10. PT Pertamina EP dan PT Bahtera Abadi Gas
11. Kangean Energy Indonesia Ltd.dan PT Bayu Buana Gemilang
12. Kangean Energy Indonesia Ltd. dan PT Sadikun Niagamas Raya
13. Kangean Energy Indonesia Ltd. dan PT Sarana Cepu Energi
14. Kangean Energy Indonesia Ltd. dan PT Inti Alasindo Energy
15. Kangean Energy Indonesia Ltd. dan PT Petrokimia Gresik
16. Kangean Energy Indonesia Ltd.dan PT Indogas Kriya Dwiguna
17. PT Pertamina EP dan PT Medco E&P Indonesia
18. PT Pertamina EP dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
19. PT Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang - Jatinegara I
20. PT Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang - Jatinegara II
21. PT Pertamina EP dan PT Sadikun Niagamas Raya
22. PT Pertamina EP dan PT Pertiwi Nusantara Resources
23. PT Pertamina EP dan PT Pertamina Patra Niaga
25. PetroChina International Jabung Ltd. dan PT Pertamina Hulu Rokan
26. PetroChina International Jabung Ltd. dan PT Gemilang Jabung Energi
27. PetroChina International Jabung Ltd. dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Shinta menyampaikan, dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.
Pada tahun 2013, kebutuhan gas bumi dalam negeri sebesar 3.774 BBtud (british thermal unit per day).
“Tahun 2023, serapannya berada diangka 4.075 BBtud atau hanya naik di bawah 10 persen selama 10 tahun.” kata dia.
Sesuai target APBN Tahun 2024, lifting gas bumi ditetapkan sebesar 5.785 MMSCFD (juta kaki kubik per hari). Per 19 Juni 2024, pencapaian penyaluran gas bumi berada diangka 5.305 MMSCFD atau sekitar 92 persen dari target APBN.
“Yang perlu saya tekankan, belum tercapainya target ini tidak semata-mata karena ketidakmampuan KKKS dalam memproduksikan gas bumi. Pasalnya, di beberapa wilayah terdapat gas yang tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan," kata dia.