SKK Migas Sebut Produksi 1 Juta Barel Minyak Bisa Tercapai di 2033
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan produksi 1 juta barel minyak bisa tercapai di 2030. Syaratnya penerapan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) pada sumur tua dilakukan mulai 2020.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan produksi 1 juta barel minyak bisa tercapai di 2033. Syaratnya penerapan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) pada sumur tua dilakukan mulai 2020.
"Pemanfaatan EOR jangka menengah kami terus mendorong implementasi EOR," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, di Kantornya, Jakarta, Rabu (10/10).
-
Di mana letak KWT Mina Lestari 012? Masyarakat bisa datang langsung ke KWT Mina Lestari, Jalan Mina Raya II RW 012, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, jam berapa pun untuk menikmati terapi Leuhang
-
Apa yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak? “Taburkan tepung pada minyak yang tumpah. Jenis tepungnya bisa apa saja.” tulisnya dalam video itu. Namun, pada video tersebut @itsmenuf terlihat memakai tepung beras.
-
Kenapa bakwan sering menyerap minyak? Jika api kurang besar, bakwan akan menyerap minyak lebih banyak karena panas yang dihasilkan tidak mencukupi secara optimal.
-
Kenapa Mina Bendungan dibentuk? Erwin mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembiatan satu buah kolam sekitar Rp1 juta.“Yang buat tetangga-tetangga kami sendiri. Kalau ditambah biaya rokok, makan, dan konsumsi lainnya total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp1 juta,” ungkap Erwin.
-
Kapan minyak inti sawit dipanen? Buah kelapa sawit dipanen dari tandannya saat sudah matang.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Menurut Dwi, jika EOR diterapkan 2020, maka akan membawa dampak pada peningkatan produksi minyak Indonesia akan mencapai 1 juta barel per hari pada 2030.
"Gambaran demikian yang 2020an speed up, kita berharap ini mungkin sudah sama-sama saling tahu target 1 juta kita harap 2030-2033 demikian. EOR bisa berpengaruh 2033," ungkapnya.
Menurut Dwi, penahan laju penurunan produksi minyak juga terus diupayakan. Dia pun meminta para produsen migas menaati rencana kerja anggaran atau Work Plant and Budget (WPnB) yang sudah disepakati agar proyek yang digarap tidak terlambat pengoperasiannya.
"SKK Migas melihat project yang ada terlambat cukup panjang. Contoh Tangguh Train 3 delay 1 tahun mestinya tidak terjadi dalam proyek waktu 3-4 tahun delay 1 tahun ini sudah 30 persen biayanya cukup besar dan berujung pada cost recovery," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Indonesia Bisa Raih Kembali Masa Keemasan Produksi Migas
SKK Migas Catat Lifting Migas per Agustus Sudah Lewati Target APBN 2019
ENI Lepas 20 Persen Hak Partisipasi di Blok East Sepinggan
Jonan ke Deputi SKK Migas: Jangan Salahkan Alam Penyebab Produksi Migas Tak Tercapai
Mantan Bos Pertamina Sambut Baik Penyelidikan Mafia Migas oleh KPK
Bos SKK Migas: Habibie Sosok Konsisten dengan Visinya
Keputusan Operator Proyek IDD Ada di Tangan Menteri ESDM Baru