Soal ekspor sepatu, Indonesia disalip Vietnam sejak lima tahun lalu
"Kami kurang mendapat dukungan regulasi dari pemerintah."
Potensi pasar sepatu global diperkirakan mencapai USD 25 miliar. Sejauh ini, ekspor sepatu Indonesia baru merambah Eropa dan Amerika Serikat dengan nilai mencapai USD 4 miliar atau 2 persen dari total potensi pasar dunia.
Ini naik dua kali lipat dibanding realisasi ekspor sepatu sepuluh tahun lalu senilai USD 2 miliar.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
-
Kenapa Bukti Transaksi penting? Salah satu fungsinya beserta peran penting bukti transaksi yaitu untuk mencegah munculnya permasalahan keuangan di waktu yang akan datang.
"Meski baru USD 4 miliar atau 2 persen dari pangsa pasar dunia. Tetapi Indonesia punya potensi besar dan tak boleh kehilangan momentum ini," ujar Ketua Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo)Harijanto di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (6/5).
Menurutnya, Indonesia masih di bawah Vietnam dan China. Nilai ekspor sepatu Vietnam ke seluruh dunia menembus USD 10 miliar, naik 25 kali lipat ketimbang sepuluh tahun lalu.
"Vietnam sudah mampu melewati Indonesia dalam lima tahun ini. Kami kurang mendapat dukungan regulasi dari pemerintah," katanya. "Padahal dari kenyamanan investasi, kita lebih unggul. Tapi kita kalah oleh Vietnam karena regulasi, birokrasi izin di daerah, bea cukai dan masalah perburuhan. Kondisi ini bikin investor enggak mau datang ke Indonesia."
Sedangkan nilai ekspor sepatu China, kata Harijanto, menembus USD 70 miliar.