Soal Tax Amnesty Jilid II, Faisal Basri Sebut Sekarang Saatnya Penegakan Hukum
Faisal melanjutkan, wibawa negara harus ditegakkan dalam memaksa wajib pajak melaporkan seluruh hartanya. Dengan demikian, seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan keadilan yang sama.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menanggapi rencana pemerintah dalam menggaungkan kembali pengampunan pajak atau tax amnesty jilid II. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih fokus melakukan penegakan hukum terhadap wajib pajak yang lalai melaporkan hartanya saat tax amnesty 2017 silam.
"Orang-orang kaya entah itu jenderal, entah itu pengusaha, bukan itu bohong-bohongan, itu kenyataannya yang bermasalah pajaknya. Karena tidak ikut tax amnesty menyesal dalam tanda kutip Menyesal," ujar Faisal di Kedai Tempo, Jakarta, Rabu (14/8).
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dikhawatirkan Faisal Basri mengenai family office? Alih-alih menguntungkan negara, Faisal justru mengkhawatirkan rencana tersebut akan menjadi tempat pencucian uang, seperti yang terjadi di Singapura.
-
Apa yang menurut Faisal Basri menjadi tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Siapa yang diprediksi oleh Faisal Basri cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo-Gibran? Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dalam kurun waktu 3 Prabowo-Gibran akan menyusun ulang jajaran menteri di kabinet kerja. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengungkap sosol ideal yang cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan selanjutnya.
-
Kapan Faisal Basri memberikan tanggapannya tentang "family office"? Ekonom Senior Internasional, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menanggapi rencana pemerintah yang ingin membentuk skema investasi keluarga atau dikenal dengan istilah 'family office'.
"Menyesal ini akan dikasih kesempatan lagi. Menurut saya sudah saatnya menegakkan hukum jadi tak peduli, dia jenderal, tak peduli dia pengusaha hebat, tanpa pandang bulu bayar sesuai dengan yang ada sekarang dan itu yang lebih baik," sambungnya.
Faisal melanjutkan, wibawa negara harus ditegakkan dalam memaksa wajib pajak melaporkan seluruh hartanya. Dengan demikian, seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan keadilan yang sama.
"Awalnya kan dari ucapan ketua Kadin yang bilang yang masih banyak nih yang mau ikut. Wibawa negara juga harus ditegakkan dong, ini kan aneh sekali, tax amnesty baru 2 tahun 2017 sudah tax amnesty lagi. Akhirnya akibatnya muncul preseden nanti juga ada lagi, jadi intinya sekarang harus penegakan hukum," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberi sinyal akan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty) jilid II. Dia mengungkapkan, banyak pengusaha yang curhat menyatakan penyesalannya karena tidak sempat ikut Tax Amnesty jilid I.
Padahal ternyata, manfaat dari program tersebut sangat terasa bagi para wajib pajak (wp) terutama sekelas pengusaha besar. Selain itu, dia mengungkapkan karena banyak ketidaktahuan tersebut, peserta Tax Amnesty jilid I yang berlangsung pada 2016-2017 hanya sedikit.
"Yang ikut hanya 1 juta WP. Actually very low than expected. Saya paham ini shock teraphy, tapi mereka tidak yakin," kata dia.
(mdk/idr)