Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Menteri Keuangan ,Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa adanya harapan perubahan kebijakan monetar di Amerika Serikat, seiring dengan penurunan inflasi dan meningkatnya angka pengangguran di negara tersebut.
Sri Mulyani menjelaskan, perkembangan ini berpotensi mendorong penurunan suku bunga Fed Fund Rate atau suku bunga the fed lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
- Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan
- Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah
- Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed
- Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Di mana, inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Selain itu, angka pengangguran yang meningkat di AS juga menjadi indikator penting dalam menentukan arah kebijakan moneter, khususnya kebijakan suku bunga.
"Ini yang saya sebutkan tadi suatu indikator yang menimbulkan harapan terhadap perubahan kebijakan monetar terutama di Amerika Serikat. Amerika Serikat yang penting yang diharapkan juga akan menentukan arah kebijakan Fed Fund Rate yaitu tingkat pengangguran," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jakarta, Jumat (2/8).
Wanita yang akrab di sapa Ani ini menuturkan proyeksi awal penurunan Fed Fund Rate mungkin baru akan terjadi pada akhir tahun 2024. Namun, dengan situasi terkini, pasar global, terutama di Amerika Serikat, mulai mengharapkan penyesuaian suku bunga yang lebih cepat.
"Nah saat ini market global dan terutama di Amerika Serikat melihat inflasi yang mulai softening, melemah dan juga dari sisi pengangguran yang juga mengalami kenaikan mereka kemudian muncul harapan, ekspektasi bahwa fed fund rate akan lebih cepat dilakukan adjustment penurunan sebelum akhir tahun 2024" jelas dia.
Lebih lanjut, meskipun ada harapan untuk penurunan Fed Fund Rate sebelum akhir tahun, ekspektasi terhadap US Treasury Yield, terutama pada surat berharga negara dengan jatuh tempo 10 tahun, diperkirakan tetap tinggi.
Defisit anggaran pemerintah AS yang besar dan kebutuhan pembiayaan yang tinggi akan terus mendukung yield yang relatif tinggi.
"Jadi meskipun harapan fed fund rate diperkirakan mulai turun, namun ekspektasi terhadap US Treasury yield masih relatif stabil tinggi karena di Amerika Serikat defisit dari anggaran pemerintah Amerika Serikat yang besar yang membutuhkan pembiayaan besar," tutup Sri Mulyani.