Sri Mulyani: Apakah Indonesia krisis? Tidak sama sekali!
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi mencapai 5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh sekitar 5 persen di akhir tahun 2016. Angka ini diakuinya memang melambat dari tahun sebelumnya.
Bahkan, Sri Mulyani menampik kondisi tersebut membuat Indonesia dinilai tengah mengalami krisis ekonomi.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Apakah Indonesia alami krisis? Tidak sama sekali. 5 persen masih bagus untuk kondisi sekarang," ungkap Sri di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis malam.
Hanya saja, Sri Mulyani menekankan ada
beberapa sektor yang memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Semisal, sektor pertambangan dan perkebunan mengalami kontraksi yang cukup signifikan.
"Kita akui, itu kronis yang bisa menimbulkan krisis kepercayaan, makanya kita harus adjust," ucapnya.
Bahkan dari sisi politik, juga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Memang ada dinamika yang terjadi, akan tetapi tidak sampai menimbulkan ketegangan yang berlebihan.
"Politik juga tidak, selalu masih ada jalan keluar," jelas Sri.
Diakuinya, saat ini pemerintah dan DPR sudah memiliki tradisi yang bijak dalam pengambilan keputusan. Sehingga memberikan kepastian, tidak hanya untuk kedua belah pihak namun juga terhadap masyarakat secara umum.
"Tidak ada misalnya, pemerintah mau defisit 10 persen terus DPR mau defisit 15 persen Saya rasa tidak seperti itu," pungkasnya.
Baca juga:
Krisis mengerikan landa Mongolia, pemerintah tak mampu gaji PNS
Kelaparan, rakyat Venezuela sembelih kuda di kebun binatang
SBY kenang Sri Mulyani pernah selamatkan Indonesia dari krisis 2008
Menengok rapuhnya ekonomi China dan makin perkasanya Amerika
Amerika Serikat buka 255.000 lapangan kerja baru di Juli 2016
Cadangan devisa China anjlok jadi USD 3,2 triliun
Mengkhawatirkan, ekspor-impor China anjlok parah