Sri Mulyani: Aset Penting dari Suatu Negara Adalah Manusia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peranan sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen anggaran tahun ini untuk peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peranan sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen anggaran tahun ini untuk peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan.
"Aset yang paling penting dari negara adalah manusia. Dan kualitas manusia harus jadi pusat perhatian kita. Untuk Indonesia sesudah reformasi, kita punya komitmen 20 persen anggaran negara kita untuk pendidikan. Artinya tahun ini kita habiskan Rp 440 triliun untuk pendidikan saja," ujar Sri Mulyani di Le Meredien, Jakarta, Selasa (13/11).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Inul Daratista memandang pekerjaannya? "Pekerjaan akan menjadi ringan jika kita menikmatinya" bukan sekadar omong kosong bagi Inul Daratista. Istri Adam Suseno ini memang dikenal sangat mencintai pekerjaannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
Sri Mulyani mengatakan, sebagian dari dana tersebut dipakai untuk dana abadi pendidikan dalam bentuk pemberian beasiswa terhadap anak bangsa yang memiliki kemauan untuk menempuh pendidikan di universitas ternama luar negeri. Hingga 2018, pemerintah telah mengirimkan sebanyak 18.000 pelajar ke luar negeri.
"Sebagian dialokasikan untuk dana yang sifatnya dana abadi pendidikan. Yang dipakai untuk bayar beasiswa mahasiswa kita untuk bisa sekolah di universitas terbaik dunia. Sudah lebih dari 18.000 yang kita kirim, lebih dari 7.000 yang sudah selesai dan 9.000 yang on going," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pemerintah masih akan terus fokus membenahi kualitas SDM Indonesia. Presiden Jokowi sendiri meminta memperkuat pengelola pendidikan termasuk penelitian bagi universitas maupun institusi pemerintahan.
"Kita juga lakukan untuk institusi yang penting, karena kalau kualitas SDM di institusi tidak mengalami perkembangan yang cepat maka mereka akan bisa jadi faktor penghalang kemajuan Indonesia. Oleh karena itu, institusi di Indonesia pemda, polri, dan sebagainya itu juga jadi target beasiswa kita selain universitas," tandasnya.
Baca juga:
OJK Optimistis Teknologi Bakal Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Sektor Keuangan
OJK Bocorkan Tantangan Harus Dihadapi Agar Indonesia Tak Kalah Dari Negara Lain
Sri Mulyani: Pengangguran Turun 5,13 Persen, Terendah Dalam 20 Tahun
Rayakan HUT ke-28, Adira Finance Komitmen Lakukan Inovasi
3 Bandara Milik Angkasa Pura II Masih Rugi
Kementerian PUPR Tingkatkan Kompetensi Keselamatan Kerja Konstruksi BUMN Karya