Sri Mulyani Bakal Cairkan Dana Abadi Pendidikan Rp7 Triliun untuk Perguruan Tinggi
Dana tersebut kata Nadiem akan dikelola LPDP untuk menghasilkan bunga setiap tahun. Hasilnya nanti akan disalurkan ke PTN BH yang bisa meningkatkan dana abadinya masing-masing. Sehingga perguruan tinggi diminta untuk segera memiliki dana abadi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan Kementerian Keuangan akan mengalokasikan anggaran dana abadi untuk LPDP sebesar Rp7 triliun. Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang mampu menggalang dana masyarakat atau memiliki dana abadi sendiri.
"Alhamdulillah dengan dukungan dari Kementerian Keuangan, LPDP sudah menyiapkan dana abadi sebesar Rp7 triliun," kata Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, Jakarta, Senin (27/6).
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Kenapa Rizky Febian dan Mahalini mengikuti upacara memukur? Upacara memukur merupakan bagian dari rangkaian upacara ngaben yang biasa dilakukan di Bali.
Dana tersebut kata Nadiem akan dikelola LPDP untuk menghasilkan bunga setiap tahun. Hasilnya nanti akan disalurkan ke PTN BH yang bisa meningkatkan dana abadinya masing-masing. Sehingga perguruan tinggi diminta untuk segera memiliki dana abadi.
"Kita dorong PTN BH dan perguruan tinggi kita buat bikin dana abadi," kata dia.
Nadiem memperkirakan bunga yang akan didapat pada tahun pertama dari dana Rp7 triliun yakni Rp455 miliar pada tahun 2022. Kemudian Rp350 miliar di tahun 2023 dan meningkat menjadi Rp500 miliar di tahun 2024.
Dana segar tersebut hanya bisa dinikmati bagi perguruan tinggi (perti) yang sudah menjadi PTN BH. Alasannya perti tersebut sudah memiliki regulasi dan aset finansial secara independen. Sebab PTN yang masih berstatus BLU belum bisa mengelola dana secara independen. Mengingat sebagian besar sumber pendanaannya berasal dari APBN dan mahasiswanya.
"Jadi ini hanya eksklusif PTNBH. Makanya segera buat transformasi ke PTN BH, ayo sama-sama jadi PTN BH," ungkap Nadiem.
Perguruan Tinggi Didorong Punya Dana Abadi
Nadiem pun mendorong agar perti segera memiliki dana abadi untuk bisa meningkatkan pendapatannya. Sebagai PTN BH perti bisa mendapatkan banyak sokongan dana semisal dari lembaga filantropi, alumni hingga sponsor dari industri.
"Dana abadi ini diinvestasi sama perti dan menghasilkan reten dan pada tahun kedua ini lebih besar seperti yang dilakukan lpdp di masing-masing perti," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji, dana abadi bisa dicairkan tahun ini. Sehingga skema yang dibuat Nadiem bisa segera terealisasi.
"Jadi Rp7 triliun ini kemungkinan tidak nunggu sampai tahun depan untuk tambah," kata dia.
Sehingga jika anggaran sudah disediakan bisa segera dimanfaatkan keberadaanya. Apalagi secara khusus dana sektor pendidikan akan bertambah seiring dengan adanya tambahan belanja negara yang diperkirakan tembus Rp3.000 triliun di tahun ini.