Sri Mulyani Bayar Insentif Nakes Rp2,9 Triliun Hingga 9 Juli 2021
Dia juga mengungkapkan, santunan kematian juga telah dibayarkan sebesar Rp49,8 miliar kepada 166 nakes pusat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat telah membayarkan insentif sebesar Rp2,9 triliun kepada 375 ribu tenaga kesehatan (nakes) pusat sejak Januari hingga 9 Juli 2021.
"Sehingga mengenai kabar nakes tidak dibayar itu hoax karena ini ada anggarannya dan telah dibayarkan," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR RI, di Jakarta, Senin (12/7).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Bahkan, menurut Sri Mulyani, program insentif nakes telah diperpanjang hingga akhir tahun ini, dari yang sebelumnya akan diselesaikan pada akhir Juni 2021.
Dia juga mengungkapkan, santunan kematian juga telah dibayarkan sebesar Rp49,8 miliar kepada 166 nakes pusat.
"Tentu kita sangat sedih melihat jumlahnya dan ini menggambarkan risiko yang luar biasa," ucap dia.
Selain itu, akselerasi pembayaran insentif nakes daerah sebesar Rp8,15 triliun yang telah dialokasikan melalui earmarked dana alokasi umum (DAU)/dana bagi hasil (DBH) tahun 2021 juga akan dipercepat.
"Insentif nakes daerah sudah dibayarkan beberapa, namun pemerintah daerah akan membantu akselerasinya," kata dia.
Asal Dana
Dia pun menjelaskan, seluruh dana tersebut berasal dari anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 yang dialokasikan sebesar Rp699,43 triliun.
Dalam program tersebut, alokasi anggaran kesehatan ditingkatkan dari semula Rp172,8 triliun menjadi Rp193,9 triliun.
(mdk/idr)