Sri Mulyani: Dampak Pandemi Corona ke Perempuan Jauh Lebih Berat
Dia mengatakan, dengan diberlakukannya WFH, perempuan harus tetap bekerja dari rumah. Di samping itu mereka juga harus membimbing putra-putrinya belajar selama di rumah.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut dampak pandemi Covid-19 membuat beban perempuan semakin berat. Sebab selain harus bekerja, mereka juga harus menjaga atau membimbing anak-anaknya sekolah selama masa Work From Home (WFH).
"Pendidikan terpengaruh Covid-19, maka dampak ke perempuan sangat tidak profesional jauh lebih berat," kata dia dalam webinar Kaukus Perempuan Parlemen RI, Senin (4/1).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Dia mengatakan, dengan diberlakukannya WFH, perempuan harus tetap bekerja dari rumah. Di samping itu mereka juga harus membimbing putra-putrinya belajar selama di rumah. "Dan itu tidak terjadi sebelumnya," imbuhnya.
Tidak hanya itu, dalam keadaan berat seperti sekarang ini, perempuan juga bisa menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, bahkan angkanya meningkat. Alasannya beragam. "Ini harus benar-benar harus diwaspadai," ujarnya.
Menurut Bendahara Negara itu, fenomena Covid-19 ini berikan dampak sifat tidak hanya bisa dikuantifikasi dari sisi uang saja, tetapi mental dan kesehatan masyarakat harus juga diwaspadai.
"Uang tidak kembalikan nyawa seseorang tapi paling tidak ini juga menunjukkan keberpihakan negara terhadap mereka hadapi tantangan paling besar dan digaris terdepan," ujarnya.
Baca juga:
Penjelasan Kementerian BUMN soal Sengketa Pajak PGN Sebesar Rp3,06 Triliun
Sri Mulyani: Perempuan Mampu Menempatkan Uang di Investasi
Sri Mulyani: Dampak Pandemi Corona ke Perempuan Jauh Lebih Berat
Sri Mulyani: Anggaran Vaksin Covid-19 Gratis Bisa Capai Rp74 Triliun
Sri Mulyani Ibaratkan Utang Pemerintah Sama Seperti Hidup Berumah Tangga
Pemerintah Tambah Anggaran PEN Jadi Rp403,9 Triliun di 2021