Sri Mulyani: Defisit APBN Capai Rp127 Triliun Hingga Mei 2019
Sri Mulyani melanjutkan, kinerja realisasi pendapatan negara dan hibah hingga akhir Mei 2019 masih menunjukkan tren positif. Realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 728,45 triliun atau 33,64 persen dari target APBN 2019.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi defisit APBN hingga Mei 2019 mencapai Rp127,45 triliun atau sekitar 0,79 persen PDB. Sementara itu, posisi keseimbangan primer pada Mei 2019 berada pada posisi negatif Rp0,4 triliun.
"Defisit APBN hingga akhir Mei 2019 sebesar 0,79 persen terhadap GDP. Sedangkan keseimbangan primer negatif Rp0,4 triliun, hampir menyentuh nol," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/6).
-
Kapan sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yang menghadirkan Sri Mulyani? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Sri Mulyani melanjutkan, kinerja realisasi pendapatan negara dan hibah hingga akhir Mei 2019 masih menunjukkan tren positif. Realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp728,45 triliun atau 33,64 persen dari target APBN 2019.
"Capaian tersebut tumbuh sebesar 6,19 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," jelas Sri Mulyani.
Mengutip APBN Kita, realisasi pendapatan negara meliputi realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp569,32 triliun atau 31,87 persen dibandingkan target dalam APBN 2019, PNBP sebesar Rp158,42 triliun (41,88 persen), dan penerimaan hibah sebesar Rp706,30 miliar (162,25 persen).
Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, penerimaan perpajakan mampu tumbuh sebesar 5,69 persen (yoy), PNBP tumbuh sebesar 8,61 persen (yoy), sedangkan untuk penerimaan hibah tumbuh negatif sebesar 51,13 persen.
Sementara itu, realisasi belanja negara sampai dengan akhir Mei 2019 sebesar Rp855,90 triliun atau 34,78 persen dari pagu APBN 2019, meningkat 9,80 persen (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018.
Realisasi belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp530,81 triliun atau 32,48 persen dari pagu APBN dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp325,10 triliun atau 39,32 persen dari pagu APBN.
Realisasi belanja pemerintah pusat sampai Mei 2019 mengalami peningkatan sebesar 15,90 persen (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama dipengaruhi oleh realisasi belanja bantuan sosial yang telah mencapai Rp60,33 triliun (59,15 persen dari pagu) atau meningkat sebesar 53,70 persen (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Lebih tingginya realisasi belanja tersebut dapat mencerminkan komitmen Pemerintah yang senantiasa menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan," tandas Sri Mulyani.
Baca juga:
Utang Indonesia Capai Rp 4.571 Triliun per Mei 2019
Serapan Anggaran Menteri Susi Hingga Pertengahan 2019 Baru 34,76 Persen
Misbakhun Ingatkan Menteri-Menteri Ekonomi Wujudkan Target Presiden Jokowi
Sri Mulyani Target Defisit Anggaran Dalam APBN 2020 Terjaga di 1,75 Persen
Pemerintah Habiskan Rp30 Triliun untuk Subsidi BBM dan Listrik Hingga April 2019
Utang Pemerintah Tembus Rp4.528 Triliun di April 2019