Sri Mulyani: Ekonomi Dunia Masuk Kategori Resesi
Sri Mulyani menjelaskan, kondisi resesi yang terjadi itu tidak lepas dari persoalan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisi itu membuat volume perdagangan dunia tumbuh hanya mencapai sekitar 1,1 persen. Angka itu menjadi terendah sejak krisis 2008-2009.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa ekonomi dunia saat ini tengah masuk ke dalam kategori resesi di 2019. Hal itu tercermin dari proyeksi International Monetary Fund atau IMF yang kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3 persen.
Ini menjadi keempat kalinya IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2019, dari proyeksi semula yang disampaikan pada April sebesar 3,2 persen.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Siapa yang mengatakan bahwa program pemberdayaan istri nelayan di Banyuwangi bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi saat musim paceklik? Konsep pemberdayaan istri nelayan memang bertujuan agar mereka masih bisa berpenghasilan meskipun kondisi paceklik ikan," tambahnya.
"Menurut IMF, 3 persen masuk kategori resesi dunia, meski resesi ekonomi masing-masing negara disebutnya kalau pertumbuhan ekonominya dua kali kontraksi," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/11).
Sri Mulyani menjelaskan, kondisi resesi yang terjadi itu tidak lepas dari persoalan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisi itu membuat volume perdagangan dunia tumbuh hanya mencapai sekitar 1,1 persen. Angka itu menjadi terendah sejak krisis 2008-2009.
"Ini adalah pertumbuhan perdagangan global terlemah sejak krisis 10 tahun lalu. Risiko global yang perlu kita waspadai adalah perang dagang," imbuh dia.
Kendati begitu, Bendahara Negara ini masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh dikisaran atas lima persen. Angka tersebut lebih baik ketimbang pertumbuhan negara-negara maju maupun emerging market lainnya.
"Indonesia masih stabil di atas 5 persen, Singapura sempat negatif growth dan terakhir diperkirakan 0,1 persen. Vietnman masih cukup tinggi, Eropa, Inggris, Jepang, India bahkan merosot dikisaran 5 persen. Thailand, Filipian terpengaruh juga. Jadi itu perlu kita waspadai," pungkasnya.
(mdk/idr)