Sri Mulyani: Hati-Hati Inflasi Bisa Gerus Konsumsi Rumah Tangga
Hanya saja, momentum pemulihan ekonomi saat ini mengalami tekanan dari kenaikan inflasi dunia yang mulai merembes ke pasar domestik. Hal ini pun berpotensi menggerus pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang sedang mengalami peningkatan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 bisa mencapai 4,9 persen hingga 5,4 persen. Alasannya, mobilitas masyarakat kian meningkat dan berbagai aktivitas ekonomi kembali berjalan seiring dengan terkendalinya Covid-19.
Hanya saja, momentum pemulihan ekonomi saat ini mengalami tekanan dari kenaikan inflasi dunia yang mulai merembes ke pasar domestik. Hal ini pun berpotensi menggerus pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang sedang mengalami peningkatan.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
"Konsumsi masyarakat yang akan pulih tetapi harus dilihat hati-hati karena inflasi akan menggerus dukungan dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga kita," kata Sri Mulyani di kompleks DPR, Jakarta, Jumat (1/7).
Tak hanya itu, sumber pertumbuhan terbesar lainnya yakni sektor investasi juga berpotensi terganggu jika inflasi terus mengalami kenaikan. Kenaikan inflasi di dalam negeri pun terancam pertumbuhannya.
"Kemungkinan akan tergerus kalau inflasi interested naik, ini bisa menurunkan investasi," katanya.
Penentu Kinerja Ekonomi
Artinya, dua sektor ini menjadi penentu kinerja ekonomi tahun ini rentan terhadap kenaikan inflasi. Untuk itu, bendahara negara ini akan menjaga pertumbuhan agar tetap bisa tumbuh dengan kualitas yang baik. Dia menginginkan pertumbuhan ekonomi hanya sukses dari sisi pertumbuhan angka. Melainkan juga harus bisa menciptakan kesempatan baru bagi masyarakat untuk memperbaiki kualitas hidupnya.
"Pemulihan ekonomi ini bukan untuk kembalikan gross tetapi menciptakan kesempatan kerja baru dan mengurangi kemiskinan," katanya.
Sampai semester-I 2022, sejumlah indikator perekonomian nasional mengalami perbaikan. Angka pengangguran turun menjadi 5,83 persen dari posisi tahun lalu 6,26 persen. Angka kemiskinan juga turun dari 10,2 persen menjadi 9,7 persen. Pihaknya pun berjanji akan berupaya agar di akhir tahun bisa turun ke level yang lebih rendah.
"Pemerintah akan berupaya untuk menurunkan ini di level yang lebih rendah lagi," katanya mengakhiri.
(mdk/idr)