Sri Mulyani Ingin APBN Tetap Sehat untuk Pulihkan Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memastikan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap stabil untuk memilihkan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat. Untuk itu, dia meminta agar jajaran Kementerian Keuangan bisa memastikan APBN tepat sasaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memastikan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap stabil untuk memilihkan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat. Untuk itu, dia meminta agar jajaran Kementerian Keuangan bisa memastikan APBN tepat sasaran.
Menurutnya, ekonomi dan APBN seperti mobil yang membawa masyarakat menuju cita-cita Indonesia. Untuk itu, Kementerian Keuangan harus menjaga agar mobil tetap dalam kondisi baik agar bisa melewati jalan yang terjal.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Kenapa Nicke Widyawati dinilai menginspirasi dalam membangun Kemandirian Ekonomi Nasional? Dewan Juri menilai Nicke Widyawati yang merupakan 100 wanita berpengaruh di dunia versi Majalah FORBES dinilai menginspirasi dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional, karena telah membawa spirit “Bring The Barrel Home” atau membawa hasil produksi migas dari luar negeri untuk diolah di kilang Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan APBN? Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
"Itu lah shock absorbernya instrumen yang penting adalah APBN. Kita harus make sure mobil itu baik, bisa meng-absorb syok, bisa menjaga supaya kita tidak selip, dan kita tetap maju ke depan menuju yang kita cita-citakan," kata Sri Mulyani, Kamis (10/3).
Dia juga mengingatkan, tahun 2022 merupakan tahun terakhir yang memperbolehkan defisit diatas 3 persen, sebagaimana UU No.2/2020. Dengan demikian, dia mengharapkan seluruh jajarannya berkontribusi dalam menyehatkan APBN.
Caranya, melalui penerimaan negara dengan terus melakukan reform, membangun core tax, memperbaiki proses bisnis, menjaga integritas, peluncuran SIMBARA untuk PNBP yang berasal dari mineral, serta memastikan BLU dan berbagai penerimaan yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan berkontribusi.
Dari sisi belanja dengan memastikan penyerapan tidak hanya sekedar absorpsi tapi juga menghasilkan quality, output, outcome dan hasil yang baik bagi rakyat. Juga dengan pengelolaan utang dengan hati-hati, dan menjaga PMN dan dana abadi.
"Kalau shock breakernya kerja terlalu keras tidak pernah berhenti dia bisa patah, maka APBN perlu disehatkan juga karena perjalanan masih panjang negara ini," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Sebut UU HKPD Solusi Tantangan Desentralisasi fiskal
Kemenkeu Catat Pendapatan Negara Januari 2022 Capai Rp156 Triliun
Biaya Perjalanan Dinas Melonjak Signifikan di Januari 2022
Belanja Negara Capai Rp127 Triliun di Januari 2022
Tak Lagi Andalkan Utang, Pemenuhan Pembiayaan Kini Gunakan Kas Negara
Surplus APBN Melesat 163 Persen Jadi Rp28 Triliun di Januari 2022