Sri Mulyani: Jangan Terlena Penularan Covid-19 Meski Sudah Divaksinasi
Sri Mulyani menjelaskan, beberapa negara di belahan dunia saat ini mengalami lonjakan kasus termasuk Eropa dan India yang merupakan produsen vaksin Covid-19 terbesar.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan masyarakat tidak terlena oleh penularan Covid-19 dan tetap melakukan disiplin protokol kesehatan, meskipun telah divaksin.
"Kita tidak boleh terlena karena Covid-19 tidak mengikuti perencanaan kita. Dia terus berkembang dan melakukan mutasi hingga muncul varian yang baru," katanya dalam webinar "Sinergi Memulihkan Negeri" di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (5/4).
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Sri Mulyani menjelaskan, beberapa negara di belahan dunia saat ini mengalami lonjakan kasus termasuk Eropa dan India yang merupakan produsen vaksin Covid-19 terbesar.
Terlebih lagi, Sri Mulyani mengatakan Eropa kembali menerapkan lockdown baik di Italia dan Jerman, kecuali Inggris yang telah melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 47 persen masyarakatnya.
Selain itu, dia menyebutkan Amerika Serikat yang telah melakukan program vaksinasi mencapai 2,5 juta per hari turut menghadapi situasi meningkatnya kasus Covid-19.
"Fillipina juga menghadapi situasi meningkatnya kasus Covid-19 di rumah sakit. Saya menyampaikan ini untuk memberikan gambaran supaya kita tidak terlena," ujarnya.
Dia menegaskan Covid-19 ini merupakan suatu tantangan yang tidak memiliki timeline sehingga masyarakat dan pemerintah harus betul-betul menjaga baik dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Anggaran Disiapkan
Dia menuturkan, pemerintah telah menyiapkan sebesar Rp54 triliun dalam APBN 2021 untuk pelaksanaan program vaksinasi dari total anggaran penanganan Covid-19 tahun ini sebesar Rp172 triliun yang sudah termasuk testing, tracing, dan treatment.
"Itu suatu tugas luar biasa karena APBN sebagai instrumen fiskal. Tahun ini defisit kita di 5,7 persen dan kita berharap akan mulai pulih berbagai kegiatan sosial serta ekonomi," katanya.
Sri Mulyani berharap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dapat mulai pulih pada kuartal II dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan meskipun telah divaksinasi sehingga tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.
"Ini yang diharapkan pada kuartal II sesudah kuartal I sempat melakukan pembatasan berskala mikro dengan peningkatan kasus pada Januari dan Februari," tegasnya.
(mdk/idr)