Sri Mulyani ke KAI soal pinjaman LRT: Kembalikan tanpa saya harus dipanggil KPK
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan agar PT KAI bisa mengelola pinjaman dana dari 12 Bank Sindikasi dalam pembangunan proyek LRT Jabodedebek, sehingga proyek ini bisa sukses dan jauh dari tindak pidana korupsi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan agar PT KAI bisa mengelola pinjaman dana dari 12 Bank Sindikasi dalam pembangunan proyek LRT Jabodedebek, sehingga proyek ini bisa sukses dan jauh dari tindak pidana korupsi.
"PT KAI kelola dengan efisien tidak ada korupsi sehingga pinjaman dapat dikembalikan tanpa saya harus dipanggil KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Sri Mulyani di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Jumat (29/12).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat terbatas Jokowi dengan Sri Mulyani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2). Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Senada dengan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berharap proyek LRT ini bisa berhasil dan terhindar dari korupsi.
"Proyek ini tidak boleh gagal. Proyek pertama yang terintegrasi sangat terbuka dan kita menghindari jangan sampai ada korupsi dan kita membuat rambu-rambu agar tidak ada korupsi dalam proyek ini. Saya tidak ingin cucu saya dibilang, Opung kau kerjaannya tidak beres ini," kata Luhut.
Dia menambahkan, dengan nilai pinjaman Rp 19,25 Triliun dan jangka waktu kontrak selama 18 tahun, menurutnya adalah angka yang besar, dan bisa dijadikan model pendanaan proyek pemerintah lainnya di masa depan.
"Sekarang tidak harus membebani APBN, model pendanaan seperti ini akan kita refinancing setelah berjalan 3-4 tahun ke depan. Nanti mungkin dengan bunga lebih murah kita bisa kembangkan LRT ini dengan trayek yang lebih luas," ujarnya.
Baca juga:
Proyek LRT dapat pinjaman sindikasi Rp 19,25 T, terbesar sepanjang sejarah KAI
GBK bakal punya gedung parkir beratap panel surya penghasil listrik terbesar se-Asia
Pemerintah persingkat proses pengajuan pinjaman daerah jadi 40 hari
Blak-blakan Menteri Basuki soal masa depan program sejuta rumah
Penciptaan lapangan kerja hingga pembangunan infrastruktur jadi fokus PUPR di 2018