Sri Mulyani: Krisis Semenanjung Korea ancam keamanan investasi di Asia
Ketegangan ini akan memberikan dampak terhadap investasi di Asia, termasuk Indonesia. Menurutnya, selama ini Asia dikenal sebagai wilayah yang aman untuk investasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea akan menyebabkan ketidakpastian pada ekonomi global. Akibatnya hal ini tidak hanya mengancam perekonomian Asia namun juga seluruh dunia.
"Karena di dalam retorika pemimpin sudah menggunakan berbagai macam peralatan militer yang bisa mengancam kedamaian dunia," kata Sri Mulyani di gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (6/9).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
Dia menambahkan, ketegangan ini akan memberikan dampak terhadap investasi di Asia, termasuk Indonesia. Menurutnya, selama ini Asia dikenal sebagai wilayah yang aman untuk investasi.
Dengan adanya krisis tersebut, Sri Mulyani menilai para investor akan menunggu sampai situasi di Semenanjung Korea kembali mereda, sebelum akhirnya melakukan investasi lagi.
"Dengan adanya situasi ini akan menyebabkan banyak para pelaku usaha atau masyarakat itu menunggu. Jangan lupa, Korea Selatan dan Korea Utara itu ada di kawasan Asia yang selama ini dianggap aman," imbuhnya.
Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2018 diprediksi mencapai 3,6 persen, meningkat dari prediksi di tahun 2017 sebesar 3,5 persen.
Baca juga:
Sri Mulyani akan kaji ulang insentif pajak karena tak laku
Soal pajak penulis, Sri Mulyani bakal panggil Tere Liye
Menkeu: Tahun depan pertumbuhan lebih baik, namun tidak kuat
Meski tak ada Tax Amnesty, Sri Mulyani optimis penerimaan pajak 2017 tercapai
Neraca perdagangan membaik, Sri Mulyani optimistis target pertumbuhan 2018 tercapai