Sri Mulyani: LPDP Kelola Dana Abadi Hampir Rp100 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mencatat total dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendekati angka Rp 100 triliun, atau tepatnya Rp 99,1 triliun. Hal itu disampaikan dalam webinar Beasiswa LPDP 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mencatat total dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendekati angka Rp 100 triliun, atau tepatnya Rp 99,1 triliun. Hal itu disampaikan dalam webinar Beasiswa LPDP 2022, dengan tema Berkontribusi bersama LPDP, Menyongsong Transformasi Diri dan Kemajuan Negeri, Jumat (25/2).
“Ini total dana abadi di bidang pendidikan termasuk tadi penelitian perguruan tinggi dan kebudayaan telah mendekati Rp 100 triliun yaitu Rp 99,1 triliun. Dan ini masih akan berkembang karena nanti akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN,” kata Menkeu.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Dimana Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikan menengah atasnya? Ia pun melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Labschool.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
Sri Mulyani merinci, dana tersebut terdiri dari dana abadi pendidikan sebesar Rp 81,1 triliun, dana abadi penelitian Rp 8 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp 7 triliun dan dana abadi kebudayaan sebesar Rp 3 triliun.
“Berbagai macam bentuk dana abadi adalah komitmen bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia dari sisi pendidikan formal. Dari sisi pendidikan juga tidak hanya belajar di kelas penelitian menjadi penting interaksi sosial sangat penting bahkan dari sisi kebudayaan,” jelasnya.
Berasal dari APBN
Dana tersebut adalah dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berasal dari dan dibayar oleh pajak dari masyarakat. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk keberpihakan dan oleh karena itu dari sisi pengelolaan dan alokasi harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
“Pengelolaan APBN dan dana Abadi selalu dilaporkan, diaudit, disampaikan berapa jumlah pengelola dana. Jadinya pendapatan dari investasinya dan bagaimana penggunaan dana investasi pengelola kebijakannya,” ujarnya.
Disamping itu, Sri Mulyani menyampaikan latar belakang pembentukan dana abadi pendidikan dimulai sejak tahun 2007. Saat itu Mahkamah Konstitusi menetapkan bahwa Pemerintah harus melaksanakan amanat konstitusi, yaitu Indonesia harus mengalokasikan 20 persen dari anggarannya untuk pendidikan.
“Inilah yang kemudian menimbulkan pemikiran bagaimana anggaran pendidikan yang kemudian minimal 20 persen dari anggaran total bisa dikelola secara baik,” ucapnya.
(mdk/ags)