Sri Mulyani Minta LPEI Gencarkan Pembiayaan Ekspor Demi Pemulihan Ekonomi
Maka Sri Mulyani meminta agar LPEI turun tangan membantu dunia usaha dengan melakukan penjaminan dan asuransi dalam kegiatan ekspor.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ikut membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Caranya dengan membantu dunia usaha dalam pembiayaan untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi global.
"Saya berharap bahwa LPEI di dalam mendorong pemulihan ekonomi terutama di dalam meningkatkan ekspor, bisa mengambil peran yang tepat dan efektif," kata Sri Mulyani pada acara Tasyakuran Ulang Tahun LPEI ke-12, Rabu (1/09).
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lulus dari Akpol? Perjuangannya berbuah manis saat ia lulus dari Akpol pada tahun 2021.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2021 tumbuh 34,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Maka Sri Mulyani meminta agar LPEI turun tangan membantu dunia usaha dengan melakukan penjaminan dan asuransi dalam kegiatan ekspor.
"Dalam menghadapi ketidakpastian dunia usaha, eksportir membutuhkan kepastian dan oleh karena itu penjaminan dan asuransi menjadi instrumen yang luar biasa penting. Saya berharap LPEI mampu mematangkan kompetensinya di bidang ini," kata dia.
Total aset pembiayaan LPEI mencapai Rp90,2 triliun. Jumlah ini termasuk pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebesar Rp14,5 triliun. Penjaminan yang diberikan LPEI mencapai Rp9,99 triliun. Asuransi mencapai Rp9,6 triliun tumbuh 19 persen dibandingkan posisi tahun lalu.
Selain itu, bendahara negara ini meminta seluruh SMV Kemenkeu termasuk LPEI untuk mengukur development impact atas kebijakan yang dilaksanakan. Pembiayaan LPEI untuk mendorong ekspor menunjukkan development impact 3,51 kali.
"Ini merupakan bagian akuntabilitas kepada publik bahwa dana yang dipakai oleh LPEI berasal dari keuangan negara memang memberikan hasil dan manfaat nyata bagi masyarakat dalam pembangunan dan bisa diukur dan bisa dijelaskan," kata Sri Mulyani.
Dia berpesan, LPEI harus terus mendukung dan mengupayakan agar para eksportir dapat menembus pasar global. Inovasi berbagai instrumen seperti dukungan fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi bagi eksportir perlu untuk dipertajam dan dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan eksportir.
(mdk/idr)