Sri Mulyani Minta Tambah Belanja Negara Rp19 Triliun di 2023, Untuk Apa?
Usulan tersebut berasal dari kesepakatan Panitia Kerja A pemerintah bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR).
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengusulkan tambahan belanja negara pada tahun 2023 sebesar Rp19,4 triliun. Dana ini bisa didapat dari perkiraan penerimaan pendapatan negara yang juga bertambah dengan nilai yang sama.
Usulan tersebut berasal dari kesepakatan Panitia Kerja A pemerintah bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR).
-
Kapan sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yang menghadirkan Sri Mulyani? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Apa prestasi yang diraih Puteri Modiyanti di ajang Puteri Indonesia 2023? Selain cantik, ia dikenal berbakat dan berprestasi, meraih runner up IV di ajang Puteri Indonesia 2023 dan sebelumnya menyabet gelar Puteri Indonesia DKI Jakarta 2 2023.
-
Kapan HUT TNI 2023 diperingati? 5 Oktober ditandai sebagai peringatan Hari Ulang Tahun TNI.
-
Apa yang diraih Kemenkumham dalam Anugerah Pengadaan 2023? Kemenkumham menjadi Kementerian/Lembaga (K/L) terbaik ke I dalam penilaian Indeks Tata Kelola Pengadaan (ITKP) dengan nilai 95,77 (sangat baik).
-
Mengapa BNI Indonesian Masters 2023 menjadi acara penutup musim kompetisi tahun 2023? BNI Indonesian Masters, selain menjadi salah satu event bergengsi Asian Tour, juga merupakan turnamen profesional terbesar di Indonesia. BNI Indonesian Masters juga akan menjadi acara penutup musim kompetisi tahun 2023, di mana juara Asian Tour Order of Merit dan International Series akan ditentukan.
-
Mengapa Paskibraka Banyuwangi 2023 penting? Ipuk berpesan agar semangat nasionalisme, patriotisme, dan jiwa kepemimpinan yang terbentuk selama masa penempaan tidak hanya berhenti pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI, namun harus terus diimplementasikan dalam kehidupan.
"Dengan demikian belanja negara akan naik dari Rp3.041,7 triliun menjadi Rp3.061,2 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Banggar DPR di Jakarta, Rabu (14/9).
Sri Mulyani menjelaskan, pemanfaatan tambahan belanja negara tersebut akan diberikan dalam bentuk subsidi energi senilai Rp1,3 triliun, cadangan pendidikan Rp3,9 triliun, tambahan belanja non-pendidikan Rp11,2 triliun, serta transfer ke daerah (TKD) Rp3 triliun.
Dengan tambahan tersebut, belanja negara pada tahun depan akan terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.246,5 triliun atau naik Rp16,4 triliun dari RAPBN yang senilai Rp2.230 triliun dan TKD yang naik Rp3 triliun dari Rp811,7 triliun menjadi Rp814,7 triliun.
Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian/lembaga (k/l) yang tetap sebesar Rp993,2 triliun serta belanja non k/l yang meningkat Rp16,4 triliun dari Rp1.236,9 triliun menjadi Rp1.253,3 triliun, lantaran adanya kenaikan subsidi energi menjadi Rp212 triliun dari Rp210,7 triliun, cadangan anggaran pendidikan dari Rp59,6 triliun menjadi Rp63,5 triliun, serta tambahan belanja non pendidikan menjadi Rp11,2 triliun.
Perkiraan Kenaikan Pendapatan
Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan perkiraan kenaikan pendapatan negara Rp19,4 triliun akan menjadikan pemasukan negara pada tahun depan meningkat dari Rp2.443,6 triliun menjadi Rp2.463 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.021,2 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp441,4 triliun.
Dengan kenaikan yang sama pada alokasi belanja dan target pendapatan negara, maka defisit APBN pada tahun depan akan tetap terjaga sebesar Rp598,2 triliun, namun persentasenya terhadap produk domestik bruto (PDB) menurun dari 2,85 persen menjadi 2,84 persen.
"Perubahan rasio defisit APBN karena nilai dari estimasi volume ekonomi kita di 2023 akan naik dari Rp20.988,6 triliun menjadi Rp21.037,9 triliun," ungkap Bendahara Negara ini.