Sri Mulyani: Pencairan Dana Bansos Januari 2019 Naik Tiga Kali Lipat Jadi Rp 15,1 T
"Bansos mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu realisasi bulan Januari adalah mencapai Rp 15 triliun ini hampir tiga kali lipat dibandingkan realisasi tahun lalu yang Rp 5,3 triliun," kata Sri Mulyani.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat bahwa realisasi belanja pemerintah pusat untuk bantuan sosial (bansos) sampai akhir Januari mencapai Rp 15,1 triliun. Angka ini melonjak tajam dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp 5,3 triliun.
"Bansos mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu realisasi bulan Januari adalah mencapai Rp 15 triliun ini hampir tiga kali lipat dibandingkan realisasi tahun lalu yang Rp 5,3 triliun," kata Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (20/2).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Sri Mulyani menyebut, peningkatan bantuan sosial di awal tahun tersebut disebabkan karena adanya percepatan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I. Di samping itu kenaikan indeks bantuan pada komponen kesehatan dan pendidikan sebesar juga mengalami peningkatan hingga 100 persen atau dua kali lebih besar di banding 2018.
"Itu karena PKH mengalami kenaikan dua kali lipat sehingga realisasinya juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Juga untuk program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) atau rastra (Beras Sejahtera) yang juga mengalami kenaikan," ungkapnya
Seperti diketahui, Pemerintah Jokowi-JK menaikkan dana bantuan sosial terutama anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp 34,4 triliun di 2019 dari sebelumnya Rp 17 triliun di 2018.
Baca juga:
PDIP Protes, Anies Tegaskan Aturan Dana Pembangunan oleh Masyarakat Dibuat Jokowi
Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Sosial di Depok
Menko Puan: Bansos Untuk Turunkan Beban Rakyat Berpendapatan Rendah
Bappenas Ungkap Alasan Kepemilikan Rekening Bank Masyarakat Daerah Rendah
Soal Pemberian Hibah dan Bansos, Apkasi Dukung Penuh Permendagri No 13 Tahun 2018
Ketum PPP Usul Jokowi Naikkan PKH Dua Kali Lipat