Sri Mulyani: Pencegahan Korupsi Tidak Boleh Hanya Jadi Slogan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bahwa pemberantasan korupsi tidak cukup hanya dengan penindakan dan penegakan hukum yang tegas dan kredibel, namun juga harus diberikan berbagai macam edukasi dan komunikasi. Sebab menurutnya, tatakelola dan integritas adalah pondasi penting bagi suatu bangsa.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bahwa pemberantasan korupsi tidak cukup hanya dengan penindakan dan penegakan hukum yang tegas dan kredibel, namun juga harus diberikan berbagai macam edukasi dan komunikasi. Sebab menurutnya, tatakelola dan integritas adalah pondasi penting bagi suatu bangsa.
Dia mengatakan, mencegah dan membangun sistem yang anti korupsi secara komprehensif juga akan sangat menentukan apakah sebuah bangsa bisa meneruskan perjalanan menjadi sebuah bangsa yang berpendapatan tinggi, bermartabat, dan tentu memiliki kesejahteraan yang adil.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi ini? Untuk kedua tersangka dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan guna kepentingan penyidik KPK. Sementara untuk satu tersangka lain yakni Direktur PT KIM, Karunia diharapkan agar kooperatif dalam pemanggilan penyidik KPK.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
"Oleh karena itu berbagai upaya pencegahan korupsi tidak boleh hanya menjadi slogan," kata Sri Mulyani dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, secara virtual, Selasa (13/4).
Menurutnya pencegahan korupsi membutuhkan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat, serta pemangku kepentingan lain yang memiliki andil penting di dalam pendidikan anti korupsi.
"Semuanya harus berperan membangun sebuah integritas kejujuran dan sistem yang bisa mendeteksi secara lugas dan dini akan perlakuan koruptif yang dilakukan oleh siapa saja," jelasnya.
Di sisi lain, Bendahara Negara itu juga memahami, seluruh upaya yang dilakukan dengan menggunakan keuangan negara maupun peraturan-peraturan bisa saja disalahgunakan dan memunculkan tindakan-tindakan kriminal atau fraud.
Berbagai tindakan itu muncul seperti penggunaan data fiktif, duplikasi data dari penerima bantuan sosial, maupun bidang lain yang bisa disalahgunakan merupakan risiko yang harus diawasi dan dimeminimalkan.
"Oleh karena itu, sinergi yang dilakukan oleh pemerintah kementerian keuangan dan seluruh Kementerian lembaga beserta aparatnya penegak hukum termasuk KPK menjadi sangat penting, selain kita akan terus memperkuat dan mendayagunakan aparat pengawas internal di masing-masing kementerian lembaga," tandasnya.
Baca juga:
Telusuri Kebocoran Dana Kas BPD NTB Rp10 Miliar, Polisi Gandeng Auditor Perusahaan
Moeldoko Akui Masih Susah Mengubah Persepsi Publik terhadap Korupsi
Moeldoko: Siapapun Nekat Korupsi Pasti akan Disikat Tanpa Pandang Bulu
Jampidsus Soroti Penindakan Kolusi dan Nepotisme dalam Tipikor
Polda Lampung Bongkar Korupsi Pembangunan Jalan Rugikan Negara Rp147 Miliar
Temukan Kegiatan Fiktif di KONI Tangsel, Jaksa Belum Tetapkan Tersangka