Sri Mulyani: SDM Ekonomi Syariah Perlu Beradaptasi dalam Memberi Edukasi
Sri Mulyani mengatakan, diperlukan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam memajukan ekonomi syariah. Secara internal DPP IAEI akan bersinergi dengan komisariat di daerah. IAEI akan merangkul semua pihak seperti masyarakat ekonomi syariah dan kementerian lembaga terkait.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) ekonomi syariah perlu melakukan adaptasi di dalam melakukan edukasi. Dia mengatakan, inovasi perlu dilakukan untuk mendesain atau menghasilkan produk penting, terutama dalam peningkatan literasi ekonomi syariah.
"Kami ingin menyampaikan bahwa dari sisi SDM ekonomi syariah juga perlu terus dilakukan adaptasi di dalam edukasi maupun konteksnya. Inovasi yang dilakukan sangat penting di dalam keinginan untuk mendesain atau menghasilkan produk yang penting termasuk literasi ekonomi syariah di Indonesia yang masih cenderung sangat terbatas," katanya, Jakarta, Jumat (10/6).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
Sri Mulyani mengatakan, diperlukan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam memajukan ekonomi syariah. Secara internal DPP IAEI akan bersinergi dengan komisariat di daerah. IAEI akan merangkul semua pihak seperti masyarakat ekonomi syariah dan kementerian lembaga terkait.
"Kita dapat terus mendukung dan menyatukan visi dan mengorkestrasi seluruh elemen potensi ekonomi kita di dalam mewujudkan cita cita perekonomian yang adil sesuai prinsip syariah," jelasnya.
Dia melanjutkan, IAEI terus mengarusutamakan ekonomi syariah untuk menjawab tantangan strategis global dan nasional. Hal itu dilakukan melalui keterlibatan IAEI dalam sejumlah agenda global dan nasional penting seperti COP26, Presidensi G20 Indonesia, pembuatan kebijakan seperti RUU Ekonomi Syariah, Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan pencapaian sustainable development goals (SDGs).
"Kegiatan IAEI juga mendorong peningkatan kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan riset ekonomi dan solusi mismatch antara industri syariah dan perguruan tinggi," katanya.
IAEI terus meluruskan persepsi masyarakat yang kurang tepat terkait praktik ekonomi syariah seperti pengelolaan dana haji, mendorong pembangunan ekosistem industri halal, dan mendorong riset serta pengembangan pasar modal syariah Indonesia.
IAEI Selenggarakan Sejumlah Program Unggulan
Sepanjang 2021, dia menyebutkan bahwa IAEI menyelenggarakan sejumlah program unggulan, antara lain Syariah Business and Academic Synergy (SBAS), The 5th Annual Islamic Finance Conference, dan International Islamic Fiqh Academy (IIFA) Conference.
"IAEI juga berhasil menerbitkan satu International Journal of Islamic Multifinance, dua buku. 7 program dan buletin ilmiah, dan 96 karya ilmiah terindeks scopus yang dipublikasikan oleh Penulis DPP IAEI," kata Sri Mulyani.
IAEI, kata Sri Mulyani, juga berhasil menyelenggarakan program Buletin Riset Ekonomi Keuangan Syariah (BREAKS), meluncurkan Buku Bunga Rampai 30 Tahun Ekonomi Syariah Indonesia, dan penandatanganan kerja sama strategis manajemen perbankan syariah bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
"Adapun capaian internasional IAEI antara lain berhasil menyelenggarakan 1st Economics Education Summit, menjadi tuan rumah The 13st International Conference on Islamic Economics, dan melaksanakan audiensi dengan sekretaris jenderal International Islamic Fiqh Academy (IIFQ)," tandasnya.
(mdk/idr)