Sri Mulyani sebut industri pariwisata butuh kebijakan multidimensi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sektor pariwisata RI membutuhkan kebijakan yang bersifat multidimensional. Sebab, industri pariwisata memiliki dimensi yang luas terkait manfaat ekonomi dan bisnisnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sektor pariwisata RI membutuhkan kebijakan yang bersifat multidimensional. Sebab, industri pariwisata memiliki dimensi yang luas terkait manfaat ekonomi dan bisnisnya.
"Suksesnya pariwisata Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi. Pak Darmin juga sudah bilang, mulai dari sumbangan devisa, penciptaan lapangan kerja, hingga kualitas lingkungan kita sudah semakin baik dari industri ini. Jadi tidak hanya turis saja menikmati, orang kita juga menikmati perkembangan pariwisata dalam negeri," tuturnya di Jakarta, Kamis (27/9).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang menjadi salah satu indikator bagusnya potensi wisata di Indonesia? “Dari awal tahun hingga awal bulan oktober ini data arus penumpang kami khususnya melalui kapal pesiar atau cruise cukup baik, penyebabnya banyak salah satunya adalah pelonggaran aturan kunjungan wisatawan asing dilakukan oleh pemerintah tahun ini". Ia menyebutkan, angka tersebut menjadi salah satu indikator bahwa potensi wisata di Indonesia khususnya di Pulau Bali cukup bagus, oleh karenanya dirinya meminta seluruh tim Pelindo di Pelabuhan Benoa terus bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan dan mengembangkan fasilitas-fasilitas yang menunjang pariwisata.
-
Siapa yang menyampaikan pesan tentang Bangga Berwisata di Indonesia Saja? Sejalan dengan program pemerintah, yang bertema Bangga Berwisata di Indonesia Saja dimana yang disampaikan oleh Presiden RI pada saat Rakor dengan Kepala Daerah pada Tanggal 22 September 2022.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Bagaimana cara Ibu Inda Trimafo Yudha ingin meningkatkan manajemen destinasi rekreasi di Bali? Hanya dari segi manajemen saja yang masih perlu diperbaiki karena banyak pula yang dikelola secara komunal oleh masyarakat.“Ini yang harus dijembatani agar kepentingan masyarakat dan kepentingan bisnis dari para tour operator bisa dipertemukan,” katanya.
Sri Mulyani menjelaskan, Kementerian Keuangan menyokong perkembangan sektor pariwisata RI melalui banyak kebijakan. Akses pun merupakan salah satu program penting dalam kebijakan ini.
"Kita dukung dengan banyak kebijakan supaya bisa address issue untuk menyukseskan sektor pariwisata, itu karena mereka butuh policy yang sifatnya multidimensional," ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan, infrastruktur untuk air bersih, kelistrikan, hingga telekomunikasi di pariwisata menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Kata dia, Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) pun akan menyesuaikan terkait kebutuhan dari industri ini.
"Kalau dilihat APBN kita ini multidimensi guna mendukung sektor pariwisata ini. Dimensi pertama adalah akses untuk 10 destinasi baru itu, kedua infrastruktur air bersih. Ketiga kelistrikan dan juga telekomunikasi. Jadi policy pemerintah dukung sekali untuk sektor ini," pungkas dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani: Presiden terang-terangan minta Kemenkeu tak potong anggaran pariwisata
Sri Mulyani: Pak Jokowi minta anggaran sektor pariwisata tak dipotong
Tarik wisman, pemerintah diminta perbaiki regulasi di sektor pariwisata
Pemerintah beri subsidi Rp 11 triliun untuk KUR pariwisata
Pariwisata jadi sektor pendorong ekonomi unggulan sejak krisis 1998