Sri Mulyani Sebut Shutdown Pemerintah AS Untungkan Indonesia, Ini Sebabnya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, apa yang terjadi pada ekonomi Indonesia di 2018 lalu sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi global, salah satunya akibat kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed.
Penutupan atau shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) dan kritik Presiden Donald Trump kepada Bank Sentral AS (The Fed) dinilai akan memberikan angin segar bagi Indonesia. Sebab, dengan demikian The Fed tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunganya di sepanjang tahun ini.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, apa yang terjadi pada ekonomi Indonesia di 2018 lalu sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi global, salah satunya akibat kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Apa yang kita lihat di 2018 itu berpengaruh ke 2019. Karena kejadian goncangan itu, ada belokan. Fed mengatakan sekarang dengan kenaikan suku bunga cepat, dia dikritik oleh Trump dan shutdown, kemungkinan mereka akan melemah," ujar dia di Jakarta, Selasa (22/1).
Namun pada 2019, lanjut Sri Mulyani, dengan apa yang terjadi pada AS saat ini, diperkirakan The Fed akan lebih berhati-hati dala menaikkan suku bunganya. Hal ini dinilai akan membawa dampak positif bagi Indonesia.
"Sehingga The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bungan secepat dulu. Mereka akan lebih sabar menunggu. Itu bagus untuk kita, kita tidak akan menghadapi tekanan sebesar 2018," kata dia.
Menurut Sri Mulyani, jika The Fed tidak menaikkan suku bunga sebanyak di 2018, maka arus modal yang ada di Indonesia akan lebih stabil. Sehingga ekonomi dan Rupiah pun bakal lebih terjaga.
"Capital flow mulai agak normal di akhir 2018. Kita berharap akan terjaga di 2019," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos OJK Optimis Tekanan Ekonomi Global Menurun di 2019
Bos OJK Minta Perbankan Tak Naikkan Suku Bunga Merespons Kebijakan The Fed
BI Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga Hingga 3 Kali di 2019
Dinilai Terlalu Cepat Naikkan Suku Bunga, Bos The Fed Dikabarkan Bakal Dipecat Trump
Menko Darmin Sebut Kenaikan Suku Bunga The Fed Tak Berpengaruh ke Rupiah
Atasi Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di 2019, Pemerintah Disarankan Lakukan Ini