Standard Chartered: Ekonomi Indonesia 2017 lebih baik dibanding 2016
Senior Economist Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra mengatakan, ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5,3 persen di 2017. Hal ini didukung oleh konsumsi rumah tangga dan membaiknya harga komoditas, seperti kelapa sawit.
Standard Chartered Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini akan lebih baik dibanding 2016, meski Indonesia masih harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari eksternal maupun internal.
Senior Economist Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra mengatakan, ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5,3 persen di 2017. Hal ini didukung oleh konsumsi rumah tangga dan membaiknya harga komoditas, seperti kelapa sawit, minyak, dan batu bara sudah mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
"Harga komoditi kelihatannya terus meningkat. Kenaikan harga ini menurut kami tidak hanya menolong sektor ekspor atau berhubungan komoditas tapi juga akan menolong daya beli masyarakat dan pemerintah. Terutama di daerah atau provinsi yang menghasilkan komoditas itu sendiri," kata Aldian di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (23/1).
Dengan meningkatnya permintaan atas komoditas, maka belanja pemerintah akan menjadi positif. "Tahun ini budget relatif lebih aman dibanding tahun sebelumnya. Melihat dari sisi penerimaan perpajakan, memang masih cukup tinggi, tapi masih bisa dicapai," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Aldian, investasi swasta diperkirakan tidak akan banyak berubah. Sebab, banyaknya tantangan dari global membuat investor fokus meningkatkan pasar di dalam negeri dibanding ekspor.
"Dari sisi permintaan eksternal relatif tidak berubah, tadi disebutkan banyak tantangan. Jadi investasi akan banyak terjadi pada sektor yang melayani atau menghasilkan barang di domestik. Jadi melayani di dalam dibanding keluar," pungkasnya.
Baca juga:
Fasial Basri sebut Mentan Amran paling dilindungi Presiden Jokowi
Aksi 411 buat investor ragu tanam modal di Indonesia
Pemerintah antisipasi kebijakan Trump usai dilantik jadi Presiden AS
Di Ternate, harga cabai rawit anjlok jadi Rp 65.000 per Kg
Cak Imin khawatir isu sara dan radikalisme pengaruhi ekonomi RI