Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Tomi menjelaskan, stok beras yang dikuasai Bulog ini dibantu dari tambahan baru penugasan impor dari pemerintah.
- Bulog Pastikan Stok Beras Pemerintah Cukup untuk Bulan Puasa dan Lebaran, Ini Alasannya
- Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran
- Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
- Bulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Perum Bulog memastikan stok beras jelang libur natal dan tahun baru sangat aman. Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya mengatakan, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,4 juta ton.
Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya menjelaskan, stok beras yang dikuasai Bulog ini dibantu dari tambahan baru penugasan impor dari pemerintah. Sehingga, jumlah stok beras mengalami peningkatan.
Dengan kondisi seperti ini, distribusi beras saat libur natal dan tahun baru dipastikan lancar. Termasuk dengan harga beras diyakini tetap stabil.
"Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton", ujar Tomi, di kantor Bulog, Jumat (15/12).
Tomi menambahkan, Bulog juga telah meneken kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja.
"Selanjutnya, kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan", tambah Tomi.
Tomi mengatakan, pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di tanah air melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil", kata Tomi.
Selanjutnya, kata dia, saat ini pemerintah juga sedang menyalurkan Beras Bantuan Pangan tambahan untuk bulan Desember.
Dia menyebutkan, total Beras Bantuan Pangan yang disalurkan selama tahun 2023 sudah sebanyak 1,4 juta ton.
Sesuai arahan Presiden Jokowi saat memberikan langsung Bantuan Pangan di Malan kemarin (14/12) program ini akan diteruskan sampai dengan bulan Maret 2024 dan akan memperhatikan lagi APBN untuk menambah sampai dengan Juni 2024.
"Melalui 2 instrumen ini terbukti efektif meredam gejolak kenaikan harga beras yang terjadi sebagai dampak bencana El Nino yang melanda seluruh dunia," pungkasnya.