Stok beras surplus, Pemkot Mataram tak setuju dengan impor beras
Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merasa keberatan dengan rencana pemerintah yang akan mengimpor beras. Dikatakan, Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat secara umum sejauh ini belum membutuhkan beras impor, sebab produksi beras di daerah ini sudah surplus.
Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merasa keberatan dengan rencana pemerintah yang akan mengimpor beras. Hal itu akan disampaikan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian.
"Sikap keberatan kita ini akan saya sampaikan ke pemerintah pusat, bersama dengan beberapa daerah lainnya dalam kegiatan rapat koordinasi dengan jajaran Kementerian Pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli seperti dikutip Antara, Selasa (16/1).
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
Mutawalli mengatakan, Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat secara umum sejauh ini belum membutuhkan beras impor, sebab produksi beras di daerah ini sudah surplus.
"Produksi gabah kering giling di NTB sekitar 4 juta ton, sementara kebutuhan 800 ribu ton, selebihnya dikirim untuk memenuhi kebutuhan di luar daerah," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah kota tidak setuju jika pemerintah berencana mengimpor beras, apalagi sebentar lagi masuk musim panen. Dikhawatirkan, impor beras justru akan mematikan usaha petani.
"Kalau pemerintah mendatangkan beras dari luar negeri, lalu siapa yang akan membeli beras petani," ujarnya.
Sementara mengenai kenaikan harga beras, dia mencurigai adanya permainan orang-orang tertentu dikaitkan dengan rencana impor beras sehingga ikut-ikutan menaikkan harga. Hal itu akan menjadi atensi tim pengawasan pangan untuk melakukan penyelidikan terhadap indikasi tersebut agar masyarakat tidak dirugikan.
"Yang perlu diketahui masyarakat, stok beras di daerah ini mencukupi hingga masa panen tiba, dan harganya relatif stabil sesuai dengan jenis beras yang dibeli masyarakat yakni berkisar Rp 9.000 per kilogram hingga Rp 11.000 per kilogram," jelasnya.
Baca juga:
Wagub: Stok beras di Gorontalo berlimpah
Pedagang nilai kebijakan impor beras Pemerintah Jokowi tak efektif turunkan harga
Pedagang ungkap naiknya harga beras sejak November 2017
Mengaku sudah swasembada, Ganjar minta beras impor tak masuk ke wilayah Jateng
Selain impor, ini solusi jaga stabilitas pasokan beras RI
Pengamat: Impor beras tanda pemerintah masih punya kontrol