Strategi Hotel Indonesia Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
Direktur PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, Christine Hutabarat mengakui bukan perkara mudah untuk mempertahankan bisnis hotel di tengah pandemi Covid-19. Dia pun membeberkan sejumlah upaya keras yang telah dilakukan pihaknya agar kelangsungan bisnisnya tetap terjaga.
Direktur PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, Christine Hutabarat mengakui bukan perkara mudah untuk mempertahankan bisnis hotel di tengah pandemi Covid-19. Dia pun membeberkan sejumlah upaya keras yang telah dilakukan pihaknya agar kelangsungan bisnisnya tetap terjaga.
Pertama, seluruh manajemen Hotel Indonesia Natour terus berusaha keras sepanjang waktu memastikan aspek kebersihan dan keamanan tetap terjaga. Hal ini penting untuk memastikan keamanan pegawai maupun pengunjung dari ancaman paparan virus corona jenis baru tersebut.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kapan Rumah BUMN BRI Yogyakarta berdiri? Rumah BUMN BRI tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan tercatat sudah ada ribuan pelaku UMKM di wilayah tersebut yang dibina dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan agar mampu konsisten meningkatkan kapabilitas usahanya.
-
Kapan Hotel Indonesia diresmikan oleh Presiden Soekarno? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Di mana lokasi Rumah BUMN Yogyakarta? RuBY terletak di Jalan Sagan Timur No. 123, Kec. Gondokusman, Kota Yogyakarta.
"Untuk (mempertahankan) hotel ini kita terus melakukan review, khususnya terkait CHSE (sertifikasi Clean, Health, Safety, dan Environment)," terangnya dalam acara Dialog Produktif bertajuk Optimisme Pariwisata di Tengah Pandemi, Rabu (23/6).
Selain itu, manajemen juga terus berinovasi dan beradaptasi untuk memaksimalkan potensi usaha yang dimiliki. Diantaranya dengan memanfaatkan layanan digitalisasi dna menambah daftar menu untuk sektor bisnis food and beverage demi menambah penerimaan selain dari penginapan.
"Jadi, kita kembangkan menu baru untuk juga bisa jual secara online. Karena memang tidak ada market, karena pembatasan-pembatasan sosial ini," paparnya.
Selanjutnya, manajemen juga terpaksa membuka jasa layanan pembersih rumah sebagai sumber pendapatan usaha baru. Menyusul, tersedianya SDM bagian tata graha atau housekeeping dengan kemampuan yang mumpuni. "Jadi, banyak hal yang sebenarnya yang coba kita lakukan demi bertahan di tengah pandemi ini," tukasnya.
Tingkat Okupansi Anjlok Jadi 27 Persen di 2020
Christine Hutabarat menyatakan, bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat memukul kelangsungan bisnis hotel di tanah air. Hal ini tercermin dari anjloknya tingkat okupansi di tahun 2020 lalu dibandingkan tahun 2019 saat pandemi belum melanda Indonesia.
"Memang ini (bisnis hotel) sangat terdampak. Tingkat hunian kita di tahun 2020 hanya sekitar 27 persen dari 67 persen di 2019," ungkapnya.
Dia menyebut, faktor utama turunnya tingkat okupansi tak lepas dari berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke pulau Bali sejak pandemi melanda Indonesia di awal tahun 2020. Sebab, selama ini, pulau Dewata merupakan penyumbang tertinggi tingkat okupansi untuk bisnis HIN.
"Jadi, dampaknya luar biasa terhadap industri perhotelan," tekannya.
Oleh karena itu, dia meminta dukungan seluruh pihak untuk turut membantu pemerintah dalam memerangi penyebaran virus mematikan asal China itu. Di antaranya dengan ikut menyukseskan kebijakan PPKM Mikro yang kembali dicanangkan oleh Pemerintah Jokowi.
"Karena pemerintah tidak bisa sendiri untuk mengeksekusi ini pandemi Covid-19. Supaya kita bisa survive harus bekerja sama untuk optimis dan mematuhi apa yang menjadi regulasi," bebernya.
(mdk/azz)