Strategi Pemerintah Genjot Produksi Garam
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi melaporkan produksi garam nasional tahun 2020 dan 2021 terancam tidak mencapai target. Alasannya, curah hujan masih tinggi. Akibatnya target produksi garam nasional dari PT Garam (Persero) dan Garam Rakyat hingga 15 Januari 2021 hanya 1,3 juta ton.
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi melaporkan produksi garam nasional tahun 2020 dan 2021 terancam tidak mencapai target. Alasannya, curah hujan masih tinggi.
Akibatnya target produksi garam nasional dari PT Garam (Persero) dan Garam Rakyat hingga 15 Januari 2021 hanya 1,3 juta ton. Masih jauh dari target produksi 3 juta ton di 2020 dan 3,1 juta ton di 2021.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa banyak warganet bercanda tentang harga bawang? Banyak warganet bercanda bahwa jika harga bawang naik, mungkin itu karena David Beckham yang menanamnya.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Penghargaan apa yang diterima Banyuwangi terkait pengadaan barang dan jasa? Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih penghargaan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik di ajang Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024 atas kategori kabupaten dengan jumlah transaksi produk dalam negeri terbanyak.
-
Siapa yang terdampak dengan naiknya harga kedelai di Purwakarta? Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit Harga kedelai mengalami kenaikan sejak awal November lalu. Hal ini cukup berdampak kepada para produsen tahu yang memakai kedelai sebagai bahan baku utama.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
"Target kita 2021 itu 3,1 juta ton, tetapi melihat angka di tahun sebelumnya, paling tidak bisa mencapai 2,5 juta untuk produksi kebutuhan garam nasional," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin, Jakarta, Selasa (26/1).
Dalam upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas dari produksi garam ini, maka diperlukan upaya strategis dari pihak pemerintah. Pihaknya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun telah menyusun strategi dalam peningkatan kualitas dan kuantitas dari produksi garam ini.
Safri menyebut, kementerian yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan ini akan bertanggung jawab pada proses ekstensifikasi lahan garam. Caranya dengan membuat rencana di beberapa tempat berikutnya seperti Teluk Kupang, Malaka, Nagekeo, Timor Tengah Selatan, dan Sumbawa.
Dalam hal ini KKP akan melakukan Program Usaha Garam (PUGAR) dan SEGAR yang berfokus pada intensifikasi lahan dan pengolahan garam. Saat ini telah berdiri Mini Washing Plant sebanyak 7 unit dengan kapasitas 20 ton per hari.
Mereka tersebar di Karawang, Indramayu, Brebes, Pati, Gresik, Pasuruan, dan Sampang. Selain itu, telah dibangun pabrik pengolah garam rakyat menjadi garam industri dengan kapasitas 40.000 ton per tahun di Manyar, serta dibuatnya Gudang Garam Nasional sebanyak 27 unit dengan kapasitas 57.000 ton.
Sementara itu, BPPT berfokus pada teknologi untuk melakukan pemurnian garam atau Salt Refinery Plant. Saat ini sudah ada satu pilot project yang sudah jadi dengan kapasitas 40.000 ton per tahun.
Rencananya ini akan diuji coba oleh PT Garam (Persero). Tak hanya itu, diversifikasi produk, pengendalian harga garam, dan penyerapan garam rakyat juga menjadi strategi dari pemerintah.
Selanjutnya
Terkait masalah biaya jarak tempuh antara tambak garam dengan pabrik pengolah garam, Safri mengatakan perlu rencana yang lebih terukur. Agar antara tambak dan pabrik tidak terlalu jauh dan tidak memakan biaya yang besar.
"Di 2021 ini kita akan memerlukan lebih banyak lagi lokasi, maka dari itu mulai dari sekarang perlu diperhitungkan jarak antara tambak dan pabrik yang akan mengelolanya," kata dia.
Dia ingin jarak tempuh ini tidak memakan banyak biaya. Sehingga Safri meminta KKP dan BPPT bisa saling koordinasi terkait untuk memperhitungkan dan menganalisis sarana-prasarana agar lebih efektif.
Terpenting, tambahnya, target produksi garam nasional mencapai 2,5 juta ton di tahun 2021. Selain itu, secara kualitas garam nasional mampu bersaing dengan garam impor.
Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim, Amalyos Chan menambahkan total jumlah produksinya garam nasional dengan berbagai upaya yang dilakukan sudah menghasilkan 100.000 ton per tahun. Diharapkan garam kualitas industri yang telah diproduksi secara bertahap bisa mensubtitusi garam impor yang dalam 5 tahun terakhir terus meningkat.
"Total jumlah produksi yang berjalan sudah lebih dari 100.000 ton per tahun. Diharapkan garam kualitas industri yang sudah dapat diproduksi tersebut secara bertahap dapat didorong menjadi substitusi garam impor yang dalam kurun waktu 5 tahun belakang ini tren jumlahnya terus meningkat," kata dia.
(mdk/bim)