Subsidi Energi Naik Jadi Rp134 Triliun di 2022, Solar Disubsidi Rp500 per Liter
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan anggaran subsidi energi karena dipengaruhi perkembangan asumsi dasar harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkat. Antara lain BBM khususnya solar.
Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi mengalokasikan anggaran subsidi energi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp134 triliun. Anggaran tersebut naik dari outlook tahun ini sebesar Rp128,4 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan anggaran subsidi energi karena dipengaruhi perkembangan asumsi dasar harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkat. Antara lain BBM khususnya solar.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Apa yang diutarakan BW terkait putusan MK? Dengan lantang BW menyebut dalil yang dimohonkan kubunya sejalan dengan pendapat para hakim mengenai diperlukannya pemungutan suara ulang di beberapa daerah.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
"Untuk subsidi energi tahun depan memang mengalami kenaikan seiring dengan harga BBM yang meningkat, kami akan melanjutkan subsidi solar Rp500 per liter," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Jakarta, Senin (16/8).
Adapun subsidi energi di 2022 terdiri dari subsidi BBM dan LPG tabung 3 kilogram sebesar Rp77,5 triliun. Nilai tersebut meningkat 15,9 persen dibandingkan dengan perkiraan 2021 yang sebesar Rp66,9 triliun.
Kemudian subsidi listrik sebesar Rp56,4 triliun. Nilai subsidi ini turun 8,2 persen dibandingkan dengan outlook 2021 yang mencapai Rp61,5 triliun. Perhitungan anggaran subsidi jenis BBM dan LPG tabung 3 kilogram di tahun depan.
Anggaran LPG ini dipengaruhi asumsi dan parameter nilai tukar rupiah terhadap USD dan harga minyak mentah Indonesia (ICP). Lalu dipengaruhi subsidi terbatas minyak solar sebesar Rp500 per liter.
Selain itu dipengaruhi volume BBM jenis solar sebesar 15,1 juta kiloliter dan minyak tanah sebesar 0,48 juta kiloliter. Selanjutnya volume LPG tabung 3 kilogram sebesar 8 juta metrik ton.
Untuk Golongan Berhak
Kebijakan subsidi listrik di 2022 akan diarahkan untuk memberikan subsidi hanya kepada golongan yang berhak. Subsidi listrik untuk rumah tangga akan diberikan secara tepat sasaran bagi rumah tangga miskin dan rentan daya 450 VA dan 900 VA sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jadi di 2022, mengarahkan untuk subsidi LPG 3 kilogram dan listrik kepada mereka yang membutuhkan yaitu kelompok di DTKS, sekaligus mendorong pengembangan energi baru terbarukan," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, transformasi subsidi energi di 2022 akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Hal tersebut mengingat perekonomian Indonesia masih dalam tahap pemulihan hingga tahun depan.
"Karena kita tahu bahwa tahun depan juga masih merupakan tahun pemulihan ekonomi. Sehingga ini semuanya akan sangat ditentukan oleh timing-nya adalah dari sisi kecepatan dan kekuatan pemulihan ekonomi itu sendiri," tandasnya.
(mdk/idr)