Sudah dipersiapkan sejak era Dahlan Iskan, IPO anak usaha PLN batal
Manajemen PLN pusat tidak menyetujui rencana IPO PLN Batam.
PT PLN Bright Batam membatalkan rencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal, perusahaan telah melakukan serangkaian persiapan sebelumnya.
"IPO dibatalkan," kata Direktur Utama PLN Bright Batam Dadan Koerniadipura seperti ditulis Antara Batam, Kepulauan Riau, Rabu (22/6).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Dia mengatakan, manajemen PLN pusat tidak menyetujui rencana IPO. Dan sebagai anak perusahaan, PLN Bright Batam mematuhinya.
Sekretaris perusahaan PLN Bright Batam, Agus Sebekti menyatakan, rencana IPO digagas oleh manajemen PLN Persero sebelumnya yaitu saat Dahlan Iskan masih menjabat sebagai Menteri BUMN.
Namun, rencana itu kemudian ditolak manajemen PLN Persero yang baru, sehingga segala persiapan untuk IPO lantas dihentikan.
"Iya, semua persiapan untuk IPO sudah dilakukan, tapi manajemen menilai tidak perlu," kata dia.
Selain karena tidak disetujui manajemen, PLN Bright Batam juga mempertimbangkan tarif listrik yang belum kompetitif, bila memasuki bursa efek. "Tarif kami juga belum bagus," kata Agus Subekti.
Padahal pemain bursa membutuhkan kepastian keuntungan sebelum membeli saham. Bila dipaksakan IPO, maka dikhawatirkan harga saham PLN Bright Batam justru akan jatuh.
Agus menyatakan IPO hanya satu jalan untuk mengumpulkan modal, masih ada cara lain, seperti pinjaman. "'Loan' masih lebih memungkinkan ketimbang IPO," kata dia.
PLN Bright Batam membutuhkan tambahan modal untuk perluasan usaha. Apalagi pemerintah pusat mendorong PLN Bright Batam tidak hanya beroperasi di pulau utama Batam, melainkan ikut menyukseskan program kelistrikan di seluruh Indonesia.
Saat ini PLN Bright Batam mulai memasok kebutuhan listrik Pulau Bintan Kepulauan Riau, melalui kerjasama interkoneksi listrik Batam-Bintan, bekerja sama dengan PLN Persero.
Baca juga:
Menkeu Bambang: PMN kepada PLN tidak pakai uang, cuma pindah buku
Ekonomi tengah sulit, pemberian PMN besar untuk PLN ditentang DPR
PLN: Akhir Juni 2016 tak ada tiang listrik di tengah jalan Tangsel
Ini alasan Menkeu Bambang berikan PMN besar PLN dan BPJS Kesehatan
Suntikan modal PLN membengkak, menkeu pastikan tak pakai kas negara
Jokowi minta PLTU Lontar rampung 6 bulan lebih cepat
PLN targetkan raup 206.000 pelanggan baru & 3.000 tenaga kerja